Serma Boengkoes, anggota Cakrabirawa yang ditugaskan menculik MT Haryono, dipenjara 33 tahun
Dalam kesaksiannya, salah satu anggota Pasukan Cakrabirawa, Serma Boengkoes, mengaku sebagai orang yang ditugaskan menculik Mayjen MT Haryono.
Serma Boengkoes ketika itu adalah Komandan Peleton Kompi C Batalyon Kawal Kehormatan Cakrabirawa yang berada di bawah Letkol Untung. Dia mengaku menjalankan perintah dari Lettu. Doel Arief.
Perintah itu dia dapatkan pada 29 September 15.00 WIB: melakukan penculikan kepada perwira tinggi AD yang digolongkan sebagai Dewan Jenderal yang diisukan akan mengkudeta Bung Karno.
Pada 1 Oktober 1965 dini hari menjelang Subuh, tiga truk yang yang dipenuhi tentara berangkat menuju rumah MT Haryono di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Sesampainya di lokasi, Sersan Boengkoes, yang menjadi komandan peleton, turun lebih dulu, mengetuk pintu rumah MT Haryono.
Pintu dibuka oleh istri MT Haryono. Boengkoes mengatakan jika suaminya harus menghadap ke Presiden Sukarno segera. Dia pun bilang bahwa suaminya akan segera menyusul seraya meminta para prajurit berangkat ke Istana terlebih dahulu.
Namun, Boengkoes tetap bersikeras menunggu. Haryono sempat mau merebut senjata salah satu prajurit tapi gagal. Yang terjadi justru MT Haryono ditembak oleh Sersan Boengkoes.
Jenazah MT Haryono kemudian dibawa ke Lubang Buaya dan dimasukkan ke sebuah sumur sempit yang ada di situ. Jenazahnya baru ditemukan beberapa hari kemudian.
Atas perkara tersebut, Sersan Mayor Boengkoes dipenjara di LP Cipinang dan baru dibebaskan pada 25 Maret 1999.
Baca artikel selengkapnya di sini https://intisari.grid.id/read/033905718/serma-boengkoes-sosok-pelaku-gerakan-30-september-yang-ditugaskan-menculik-mt-haryono
#mtharyono #Boengkoes #pahlawanrevolusi #G30S

No comments:
Post a Comment