15 September 2025

Awalnya ya alun2 ini cukup sakral. Ada aturan2 khusus. Misal tidak bisa lewat dengan memakai songsong/payung. Tidak bisa kuda dan kereta lewat. Pada masa Sultan HB VIII sebagaimana foto2 yang sudah mulai diambil. Alun2 dibelah akses umum. Bahkan dipakai untuk acara Pameran Pembangunan saat Sekatenan (Grebeg Mulud). Cikal bakal Pasar Malam. Tetapi pada zaman Sultan HB VIII sepanjang pekapalan (bangunan2 sekeliling alun2 utara) bukan merupakan jalan umum. Itu hanya setapak dengan pohon2 beringin berjumlah 62 (yuswa kanjeng nabi). Alun2 justru menjadi akses kalau mau ke barat, misal ke Rotowijayan/Ngasem maupun ke Keben. Juga akses ke timur, misal Yudonegaran & Wijilan. Dari Gapura Pangurakan jalan raya hanya satu : lurus hingga tengah2 alun2 lalu bercabang ke timur dan serong ke kidul kulon. [ gambar 1 diambil Belanda saat Agresi Militer 1948 pakai pesawat bukan drone ] Setelah kemerdekaan, jalan di sekitar pekapalan dibuka seperti sekarang. Jalan di tengah alun2 tidak menyerong tetapi pentog hingga arah pagelaran. Lalu belok ke barat. [ gambar 2 sd 6] Kondisi alun2 menjadi tidak terawat, banyak sampah dan bahkan menjadi tempat parkir bus wisata. Revitalisasi dilakukan sejak 2023, diberi pagar dan dikembalikan seperti awal dimana tidak rumput tetapi pasir (perlambang niskala Tuhan). Dapat kiriman foto2 tahun 70an dari mas @pradikagery dan database belanda (saat Agresi Militer 1948)

 Awalnya ya alun2 ini cukup sakral. Ada aturan2 khusus. Misal tidak bisa lewat dengan memakai songsong/payung. Tidak bisa kuda dan kereta lewat. 



Pada masa Sultan HB VIII sebagaimana foto2 yang sudah mulai diambil. Alun2 dibelah akses umum. Bahkan dipakai untuk acara Pameran Pembangunan saat Sekatenan (Grebeg Mulud). Cikal bakal Pasar Malam.


Tetapi pada zaman Sultan HB VIII sepanjang pekapalan (bangunan2 sekeliling alun2 utara) bukan merupakan jalan umum. Itu hanya setapak dengan pohon2 beringin berjumlah 62 (yuswa kanjeng nabi). 


Alun2 justru menjadi akses kalau mau ke barat, misal ke Rotowijayan/Ngasem maupun ke Keben. Juga akses ke timur, misal Yudonegaran & Wijilan. Dari Gapura Pangurakan jalan raya hanya satu : lurus hingga tengah2 alun2 lalu bercabang ke timur dan serong ke kidul kulon. [ gambar 1 diambil Belanda saat Agresi Militer 1948 pakai pesawat bukan drone ]


Setelah kemerdekaan, jalan di sekitar pekapalan dibuka seperti sekarang. Jalan di tengah alun2 tidak menyerong tetapi pentog hingga arah pagelaran. Lalu belok ke barat.

[ gambar 2 sd 6]


Kondisi alun2 menjadi tidak terawat, banyak sampah dan bahkan menjadi tempat parkir bus wisata.


Revitalisasi dilakukan sejak 2023, diberi pagar dan dikembalikan seperti awal dimana tidak rumput tetapi pasir (perlambang niskala Tuhan). 


Dapat kiriman foto2 tahun 70an dari mas @pradikagery  dan database belanda (saat Agresi Militer 1948)

No comments:

Post a Comment