Malam retak oleh suara sirine mobil polisi dan ambulance.
Api menari di banyak titik perkotaan.
Teriakan pecah seperti badai yang bergelombang.
Rakyat berlari mengejar ketidak adilan.
Gas air mata tercecer bagai hujan rac-vn.
Mata-mata merah, dada sesak.
Tongkat besi beradu dengan rapuhnya tulang.
Jerit anak bangsa pecah di udara kelam.
Bendera merah putih tak lagi berkibar gagah.
Kini jadi saksi rakyatnya berlumur debu dan d4-r4h.
Gugur di pelukan tanah yang mereka bela.
Gedung kekuasaan berdiri pongah.
Seperti singgasana iblis yang haus sembah.
Meja rapat dipenuhi dansa dan tawa.
Sementara rakyatnya mengunyah lapar dalam derita.
Malam-malam kini berhias luka.
Suara azan tenggelam oleh dentuman t3-mb@kan.
Ada ibu yang kehilangan putra kebanggaannya.
Ada ayah yang tak bisa memenuhi janji pulang pada keluarga.
Ini bukan lagi negeri merdeka.
Sudah seperti panggung tragedi yang dipenuhi asap dan jerit kesakitan yang tak ada ujungnya.
Rakyat melawan, aparat membalas.
Yang diuntungkan, para elit yang ada di atas.
Lekaslah sembuh Indonesia 🥀🌹
Sumber :
Sarasvati Tunggadewi
25, 28, 29 Agustus 2025
No comments:
Post a Comment