11 September 2025

R Suprapto yang lahir di Purwokerto, 20 Juni 1920. Awal kirier militernya saat beliau masuk Akademi militer kerajaan KMA di Bandung tapi terhenti akibat masuknya Jepang tahun 1942. Masa revolusi kemerdekaan biliau ikut bertempur di Ambarawa dan kemudian menjadi ajudan Panglima besar Jendral Sudirman. Di tahun 60'an beliau menduduki jabatan sebagai Deputi II Menteri Panglima Angkatan Darat di Jakarta. Saat itulah belaiu jendral AD yang paling keras menentang pembentukan angkatan ke 5 yang digagas oleh PK1. Kemudian beliau dituduh menjadi bagian dari anggota Dewan Jendral yang akan melakukan kudet4 pada 5 Oktober 1965. Akibatnya beliau menjadi salah satu target pencul1kan. Tanggal 30 September siang beliau sempat pergi ke dokter gigi untuk mencabut giginya yang sakit. Karena itulah malamnya bilau sulit untuk tidur karena giginya masih ngilu. Beliau membuat gambar tentang sebuah bangunan RS tentara di Jogja yang dikomentari oleh istrinya sebagi mirip kuburan. Pada tanggal 1 Oktober 1965, sekitar pukul 4 Subuh, pasukan pencul1k sampai di rumah Mayjen R. Suprapto. Pasukan ini terdiri dari 19 personil di bawah pimpinan Serka Sulaiman dan Serda Sukiman. Saat itu di rumah Mayjen Suprapto tidak ada penjagaan. Sehingga dengan mudah mereka menerobos masuk, Mereka berdalih bahwa Jendral Suprapto dipanggil presiden, dan dibawah tod0ngan senjata beliau dinaikan ke atas truk dan dibawa ke Lubang buaya dalam keadaan mata tertutup. Beliau merupakan salah seorang yang di bawa hidup-hidup dari rumahnya. Dan di lubang buaya itu kemudian beliau mengalami peng4niayaan berat sebelum dibun*h dan dan jenaz4hnya dimasukan ke Sumur tua bersama 6 korban lainya. J4sadnya baru ditemukan pada 3 Oktober 1965 dan besoknya baru berhasil di evakuasi. Setelah gugur dalam peristiwa G30S, R. Suprapto meninggalkan istrinya, Julie Suparti, dan lima anak, yaitu Ratna Purwati, Sri Lestari, Pudjadi Setiadharma, Asung Pambudi, dan Arif Prihadi Ajidharma. Tribunnews.

 R Suprapto yang lahir di Purwokerto, 20 Juni 1920. Awal kirier militernya saat beliau masuk Akademi militer kerajaan KMA di Bandung tapi terhenti akibat masuknya Jepang tahun 1942. Masa revolusi kemerdekaan biliau ikut bertempur di Ambarawa dan kemudian menjadi ajudan Panglima besar Jendral Sudirman. Di tahun 60'an beliau menduduki jabatan sebagai Deputi II Menteri Panglima Angkatan Darat di Jakarta. Saat itulah belaiu jendral AD yang paling keras menentang pembentukan angkatan ke 5 yang digagas oleh PK1. Kemudian beliau dituduh menjadi bagian dari anggota Dewan Jendral yang akan melakukan kudet4 pada 5 Oktober 1965. Akibatnya beliau menjadi salah satu target pencul1kan. Tanggal 30 September siang beliau sempat pergi ke dokter gigi untuk mencabut giginya yang sakit. Karena itulah malamnya bilau sulit untuk tidur karena giginya masih ngilu. Beliau membuat gambar tentang sebuah bangunan RS tentara di Jogja yang dikomentari oleh istrinya sebagi mirip kuburan. Pada tanggal 1 Oktober 1965, sekitar pukul 4  Subuh, pasukan pencul1k sampai di rumah Mayjen R. Suprapto. Pasukan ini terdiri dari 19 personil di bawah pimpinan Serka Sulaiman dan Serda Sukiman. Saat itu di rumah Mayjen Suprapto tidak ada penjagaan. Sehingga dengan mudah mereka menerobos masuk, Mereka berdalih bahwa Jendral Suprapto dipanggil presiden, dan dibawah tod0ngan senjata beliau dinaikan ke atas truk dan dibawa ke Lubang buaya dalam keadaan mata tertutup. Beliau merupakan salah seorang yang di bawa hidup-hidup dari rumahnya. Dan di lubang buaya itu kemudian beliau mengalami peng4niayaan berat sebelum dibun*h dan dan jenaz4hnya dimasukan ke Sumur tua bersama 6 korban lainya. J4sadnya baru ditemukan pada 3 Oktober 1965 dan besoknya baru berhasil di evakuasi. 

Setelah gugur dalam peristiwa G30S, R. Suprapto meninggalkan istrinya, Julie Suparti, dan lima anak, yaitu Ratna Purwati, Sri Lestari, Pudjadi Setiadharma, Asung Pambudi, dan Arif Prihadi Ajidharma. 




Sumber :

Tribunnews.

No comments:

Post a Comment