07 May 2024

PERDIKAN MATARAM Semua bermula dari tahun 1549 M ketika Sutawijaya putra Ki Ageng Pemanahan berhasil menundukkan musuh kerajaan Pajang dan sebagai hadiahnya adalah Tanah Mataram. Tanah Mataram yang diberikan masih berupa sebuah hutan lebat yang disebut Alas Mentaok.Pada masa dahulu di tanah tersebut pernah berdiri kerajaan Mataram Kuno, sebuah kerajaan yang runtuh tahun 929 M. Meski demikian penyerahan tanah oleh Sultan Hadiwijaya ditunda hingga bertahun tahun karena diramalkan oleh Sunan Prapen cucu Sunan Giri bahwa di Alas Mentaok kelak berdiri sebuah kerajaan yang lebih besar dari pada kerajaan Pajang. Dan akhirnya pada tahun 1556 atas saran Sunan Kalijaga , Sultan Hadiwijaya Raja Pajang berkenan memberikan tanah " Hutan Mentaok " setelah Ki Ageng Pemanahan mengangkat sumpah akan setia dan tunduk kepada kerajaan Pajang hingga akhir hayatnya. Setelah tanah Mataram diberikan, Sunan Kalijaga berpesan kepada Ki Ageng Pamanahan untuk membangun tempat tinggal untuk keluarga di sekitar pohon beringin yang telah di tanam beliau sewaktu beliau tinggal beberapa waktu di hutan Mentaok. Seperti dikisahkan ketika dahulu menanam pohon beringin tersebut, Sunan Kalijaga berdoa semoga kelak daerah tersebut menjadi daerah yang rejo atau makmur. Ki Ageng Pemanahan bersama sanak keluarga dan para pengikutnya berangkat meninggalkan Desa Pamanahan yang letaknya di sebelah utara Kraton Pajang ke hutan Mentaok. Dan mulai membuka hutan Mentaok menjadi sebuah desa. Dan seiring berjalannya waktu wilayah Alas Mentaok semakin berkembang, penduduknya semakin bertambah dan akhirnya menjadi sebuah daerah pemukiman yang makmur yang disebut sebagai " Perdikan Mataram " dan Ki Ageng Pemanahan dikenal sebagai Ki Ageng Mataram, dan daerah tempat kediaman keluarga Ki Ageng Pamanahan disebut " Kotagedhe " Ki Ageng Pemanahan wafat pada tahun 1584. Dan dimakamkan didekat tempat tinggal beliau, sekarang disebut Astana Kotagedhe. Setelah Ki Ageng Pemanahan wafat, pada tahun 1586 Sultan Hadiwijaya wafat, Danang Sutawijaya akhirnya melepaskan diri dari kekuasaan kerajaan Pajang dan mendirikan kerajaan Mataram Islam dengan pusat pemerintahan di Kotagedhe pada tahun 1587 Dan Danang Sutawijaya bergelar Panembahan Senopati ing Alaga Sayidin Panatagama Khalifatullah Tanah Jawa Dokumentasi : Sela Gilang Palenggahan Panembahan Senopati di Kotagedhe Yogyakarta.

 PERDIKAN MATARAM 


Semua bermula dari tahun 1549 M ketika Sutawijaya putra Ki Ageng Pemanahan berhasil menundukkan musuh kerajaan Pajang dan sebagai hadiahnya adalah Tanah Mataram.

Tanah Mataram yang diberikan masih berupa  sebuah hutan lebat yang disebut Alas Mentaok.Pada masa dahulu di tanah tersebut pernah berdiri kerajaan Mataram Kuno, sebuah kerajaan yang runtuh tahun 929 M.





Meski demikian penyerahan tanah oleh Sultan Hadiwijaya ditunda hingga bertahun tahun karena diramalkan oleh Sunan Prapen cucu Sunan Giri bahwa di Alas Mentaok kelak berdiri sebuah kerajaan yang lebih besar dari pada kerajaan Pajang.


Dan akhirnya pada tahun 1556 atas saran Sunan Kalijaga , Sultan Hadiwijaya Raja Pajang berkenan memberikan tanah " Hutan Mentaok "  setelah Ki Ageng Pemanahan mengangkat sumpah akan setia dan tunduk kepada kerajaan Pajang hingga akhir hayatnya.


Setelah tanah Mataram diberikan, Sunan Kalijaga berpesan kepada Ki Ageng Pamanahan untuk membangun tempat tinggal untuk keluarga di sekitar pohon beringin yang telah di tanam beliau sewaktu beliau tinggal beberapa waktu di hutan Mentaok. Seperti dikisahkan ketika dahulu menanam pohon beringin tersebut, Sunan Kalijaga berdoa semoga kelak daerah tersebut menjadi daerah yang rejo atau makmur.

Ki Ageng Pemanahan bersama sanak keluarga dan para pengikutnya berangkat meninggalkan Desa Pamanahan yang letaknya di sebelah utara Kraton Pajang ke hutan Mentaok. Dan mulai membuka hutan Mentaok menjadi sebuah desa. Dan seiring berjalannya waktu wilayah Alas Mentaok semakin berkembang, penduduknya semakin bertambah dan akhirnya menjadi sebuah daerah pemukiman yang makmur yang disebut sebagai " Perdikan Mataram " dan Ki Ageng Pemanahan dikenal sebagai Ki Ageng Mataram, dan daerah tempat kediaman keluarga Ki Ageng Pamanahan disebut " Kotagedhe " 


Ki Ageng Pemanahan wafat pada tahun 1584. Dan dimakamkan didekat tempat tinggal beliau, sekarang disebut Astana Kotagedhe.

Setelah Ki Ageng Pemanahan wafat, pada tahun 1586 Sultan Hadiwijaya wafat, Danang Sutawijaya akhirnya melepaskan diri dari kekuasaan kerajaan Pajang dan mendirikan kerajaan Mataram Islam dengan pusat pemerintahan di Kotagedhe pada tahun 1587

Dan Danang Sutawijaya bergelar Panembahan Senopati ing Alaga Sayidin Panatagama Khalifatullah Tanah Jawa


Dokumentasi : Sela Gilang Palenggahan Panembahan Senopati di Kotagedhe Yogyakarta.

No comments:

Post a Comment