"Rebutan takhta di Mataram bukan hal baru.
Sejak wafatnya Amangkurat I, dua putranya
Pangeran Puger dan Raden Mas Rahmat
sama-sama mengangkat diri menjadi raja.
Pangeran Puger, sang mantan putra mahkota, bertahan habis-habisan di Plered di tengah dahsyatnya pemberontakan Trunojoyo.
Ketika keraton runtuh, ia memproklamirkan diri sebagai Sunan Ngalaga.
Di sisi lain, dalam pelarian menuju barat, Amangkurat I menunjuk Raden Mas Rahmat sebagai penerus bergelar Amangkurat II.
Dua saudara, dua garis ibu, dua klaim kekuasaan yang akhirnya memicu perang saudara dan memecah tubuh Mataram Islam.
Amangkurat II kemudian mendirikan Keraton Kartasura pada 1680, menata kembali kerajaan yang porak-poranda.
Dan pada akhirnya, Sunan Ngalaga menyerah dan mengakui Amangkurat II sebagai raja sah Mataram.
Sejarah Mataram selalu mengingat: takhta pernah diperebutkan oleh darah yang sama, namun takdir memilih hanya satu yang bertahta.
#mataram #amangkurat #pakubuwono

No comments:
Post a Comment