Kisruh berulangkali terjadi terkait suksesi tahta salah satu trah Mataram yakni Kasunanan Surakarta Hadiningrat sepertinya memang sudah ditakdirkan. Banyak kisah mitos yg terkait dgn hal tersebut & salah satunya adalah kisah mitos ttg masa kanak2 Pakubuwono X yg dlm sejarah disebut sebagai Susuhunan paling kaya & membawa kemakmuran bagi Kerajaan Surakarta Hadiningrat.
Kembali kepada kisah mitos tersebut yakni bahwa semua raja trah Mataram sekaligus juga "suami" dari Kangjeng Ratu Kencono Hadisari, konon hal ini dikarenakan adanya perjanjian antara Panembahan Senopati sebagai pendiri Mataram Islam dgn penguasa Laut Selatan tersebut.
Di awal kisah, ketika Panembahan Senopati ingin mendirikan Kasultanan Mataram, beliau harus berusaha berkomunikasi dgn penguasa Laut Selatan untuk membantu usahanya tersebut. Dng perjanjian, Panembahan Senopati bersedia menjadi pasangan spiritualnya & Kangjeng Ratu Kencono Hadisari menjadi pelindung spiritual bagi kerajaan yg didirikan oleh Panembahan Senopati tersebut. Bahkan semenjak itu, sang Ratu juga akan menjadi pasangan spiritual bagi setiap raja trah Mataram, termasuk Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Perjanjian pasangan spiritual ini kemudian digambarkan dlm bentuk tari Bedhoyo Ketawang yg dipentaskan hanya di acara ulangtahun kenaikan tahta raja Surakarta.
Sejak lama, Kangjeng Ratu Kencono Hadisari adalah tokoh legenda yg sangat populer di kalangan masyarakat Jawa. Menurut mitos yg ada, Kangjeng Ratu memiliki kuasa atas ombak besar Samudra Hindia dari istananya yg terletak di dasar samudra.
Terkait Kasunanan Surakarta Hadiningrat, beberapa kisah mitos menyebut bahwa Kangjeng Ratu Kencono Hadisari menjadi "pendamping" spiritual dari semua Susuhunan Pakubuwono dari I hingga IX & konon berhenti hingga ke Susuhunan Pakubuwono X.
Menurut kisah, di suatu saat Susuhunan Pakubuwono IX akan tirakat di Panggung Songgobuwono, sebuah bangunan berbentuk menara yg konon dibangun khusus untuk pertemuan antara raja Surakarta & penguasa Laut Selatan. Namun tanpa diketahui sang ayah, putra beliau yg kala itu berusia sekitar 5 thn mengikuti secara diam2 sang ayah, namun karena usianya, Pangeran tersebut hampir terjatuh.
Kejadian sang Pangeran kecil hampir terjatuh ini konon sempat dilihat oleh Kangjeng Ratu Kidul yg secara refleks menyebut : "oh...Ngger anak-ku".
Pangeran kecil ini adalah Gusti Raden Mas Sayidin Malikul Kusno yg kelak bergelar sebagai S.I.S.K.Susuhunan Pakubuwono X.
Semenjak kejadian tersebut, Kangjeng Ratu Kencono Hadisari hanya mendampingi raja Surakarta Hadiningrat sebagai pasangan spiritual hingga pada Susuhunan Pakubuwono IX karena sang Ratu Kidul sudah terlanjur menyebut "anak" kepada Pangeran Kecil tadi yg kelak menjadi raja Surakarta berikutnya.
Berdasarkan pada mitos tersebut, maka di era Susuhunan Pakubuwono X bertahta Kerajaan Surakarta Hadiningrat mencapai masa kemakmuran & kejayaannya bahkan Susuhunan Pakubuwono X menjadi raja yg paling kaya di Jawa & semua itu dianggap karena dibantu Kangjeng Ratu Kencono Hadisari yg bukan lagi sebagai istri, tetapi sebagai ibundanya.
S.I.S.K Susuhunan Pakubuwono X yg lahir pada 29 November 1866 diangkat sebagai Putra Mahkota sejak usia 3 thn dgn gelar Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegoro Sudibyo Rojoputro Narendro Mataram.

No comments:
Post a Comment