Pak Karno Bukan Raja Jawa jadi isi tulisan ini bukan pada Sosok Bung Karnonya tapi bagaimana seharusnya seorang Raja,jadi jika ada Tokoh lain yg bisa diulas sebagai contoh bagimana bersifat Raja mungkin akan dipilih. Tetapi akan lebih mengena tujuan dalam tulisan ini jika membahas Bung Karno.
karna apa Bung Karno bukan Raja Jawa sebab jarang sekali dan sepertinya hampir tidak pernah dalam Acara Kenegaraan memakai busana Priyayi Jawa, tetapi lebih sering memakai Topi khas Nusantara, pakai Jas yang ada atribut Militernya serta membawa tongkat Komando karna memang Bung Karno mencitrakan Dirinya milik seluruh Masyarakat Nusantara.
Bung Karno Bukan Jendral Tempur, tapi ibarat permainan Catur , Bung Karno adalah Raja yang langkahnya hanya satu satu, dikelilingi oleh bidak2 yang lebih kuat langkahnya namun jika Raja Kena skak mati maka permainan berakhir dengan kekalahan.
Sebagaimana Sering terjadi Tokoh Penting yang menentang Belanda dari etnik Jawa Belanda tidak gegabah menghabisinya, berapa kali Bung Karno ditangkap bahkan pada masa Agresi Militer ke Jogjakarta Bung Karno juga ditangkap tapi Belanda tidak berani membereskanya. Ini sama halnya dengan Pangeran Diponegoro tokoh utama perang Jawa Tahun 1825-1830 juga tidak dibereskan oleh Belanda. Hal ini menandakan ada Resiko besar bagi Belanda jika gegabah pada Tokoh Tokoh itu.
Meski Bukan Jendral Tempur tapi Bung Karno dan Pemikiranya lebih berbahaya dari ujung Senjata dan isinya, karna tau kapan harus Diam dan kapan harus bergerak melawan, ketika Supriyadi dari Blitar mau Berontak melalui kekuatan PETA yg dipimpinya, Bung Karno tidak mau terlibat jauh, karna sadar kekuatan PETA yg ada pada Supriyadi masih kalah jauh dibandingkan kekuatan Jepang. Hasilnya Supriyadi kalah.
Pada saat perang Surabaya babak pertama, Bung Karno sempat meminta bantuan Internasional termasuk Amerika terhadap konfik dengan Sekutu yg dipimpin Inggris tetapi pada saat itu Indonesia masih dianggap negara dunia ketiga yg belum begitu berarti. Dan juga ketika Meminta Irian Barat atau Papua agar segera diserahkan oleh Belanda tetapi permintaan ini diulur ulur oleh Belanda.
Hal ini menandakan dimata Amerika , sebuah Negara, seorang Kepala Negara tidak akan berarti apabila tidak memiliki nilai tawar, memiliki sesuatu yang ditawarkan sebab tidak ada makan siang yang gratis.
Bung Karno memang bukan Tentara, tapi keahlianya layak dikatakan dengan Seorang Raja, dengan Diplomasi Tingkat tinggi Alutussista berat diberikan oleh Uni Soviet dan senjata2 itu berasal dari Negara pemenang perang dunia Dua bukan senjata dari Nwgara sembarangan barulah Amerika serikat dan sekutu kelabakan, Papua di serahkan ke Indonesia dan ketakutan Amerika jika Indonesia menjadi Komunis. Artinya sudah tidak dipandang sepele sebagai Negara Dunia Ketiga lagi. Jadi meskipun bukan Tentara tapi Bung Karno yang mempersenjatai Tentaranya dam dengan senjata itu beragam pembrontakan bisa diatasi.
Doyan Wanita merupakan kelemahan Bung Karno tetapi disisi lain kedudukanya diSingasana juga dipertaruhkan Nyawanya, berkali kali upaya P33mbvvnvh4>n menimpanya.
Anti Nekolim, pandanganya pada Rakyatnya Jauh kedepan bahwa memang saat itu kelaparan ,inflasi tapi ada yg lebih berbahaya yaitu Neo kolonialisme, penjajahan gaya baru dimana penjajah tidak perlu lagi menerjunkan tentaranya
Kesimpulan Tulisan Ini,dalam Papan Catur Raja memang bukan Jendral Perang , tapi Rajalah Pusat semua strategi jika Raja M44t! Maka selesai sudah sebuah permainan.

No comments:
Post a Comment