Sakit Gigi
Anda terkena serangan sakit gigi? Segala jenis obat-obatan yang ada dirumah sudah tidak mempan, dan ujung-ujungnya pergi ke Dokter gigi.
Bagaimana kalau masyarakat pedesaan di masa lalu yang hampir tidak pernah mengenal dokter gigi. Apakah ada dukun gigi? Di masa lalu ketika sakit gigi, masyarakat desa biasanya pergi ke pengobatan gigi tradisional. Salah satunya di daerah Banyumas Jawa Tengah, dulu disana ada sebuah pengobatan gigi tradisional yang disebut “Neter”.
Di tahun 1980 an, yang ahli neter gigi ini, tinggal satu orang bernama Ibu Kasyirah. Menurut Ibu Kasyirah, ilmu neter didapat dari warisan orang tuanya secara turun temurun.
Tidak setiap orang bisa melakukan, karena ilmu ini cukup sulit dimengerti. Belum pernah ilmu neter diuraikan secara ilmiah, baik oleh ilmu kedokteran maupun cabang ilmu lainnya. Sedang pengubatan neter yang dilakukan oleh Ibu Kasriyah ini sangat sederhana.
Peralatan berupa tempurung kelapa yang telah dibelah menjadi dua, kemudian diberi alat pengisap berupa pipa dan dipasang pada salah satu porosnya. Dalam pengobatannya belahan tempurung diletakkan pada sebuah piring diberi air. Ramuan obat untuk neter gigi ini terdiri dari merica, biji terong dan sebuah ramuan yang dirasiakan. Ramuan ditumbuk halus dan kemudian dibakar diatas genteng. Setelah panas, ramuan dimasukkan ke dalam piring yang telah diberi air dan ditutup denan tempurung pengisap.
Pengobatan selanjutnya, pasien harap menyedot lewat pipa berulang-ulang. Pipa harus diletakkan pada gigi yang sakit. Dengan cara-cara tradisional ini bila Tuhan mengijinkan tentu bisa sembuh, menurut Ibu Kasriyah ini.
Seperti yang terjadi pada satu pasien setelah menyedot asap dalam tempurung, dari mulut pasien lewat pipa akan keluar benda bintik-bintik hitam mirip ulat. Benda aneh itu tampak jelas terapung di atas air. Konon setelah benda itu keluar pasien akan mengalami kesembuhan yang memang sulit dipercaya kebenarannya oleh akal sehat. Tetapi peristiwa itu benar-benar terjadi dan cukup banyak masyarakat yang mengalami kesembuhan setelah mendapat pengobatan neter ini.
Nenek Kasriyah merupakan generasi terakhir yang mampu nenter. Sebelumnya pengobatan seperti ini lumayan banyak di daerah Banyumas dan sekitarnya.
Sekarang sudah banyak dokter gigi dan Puskemas, Sehingga tukang neter tidak laku lagi. Sesuai kemajuan zaman, kebanyakan masyarakat kalau sakit gigi cepat-cepat ke dokter gigi atau rumah sakit.
Sumber: Kedaulatan Rakyat, 4-4-1984. Koleksi Surat Kabar Langka Salemba – Perpustakaan Nasional RI (Skala-team)
#gigi #pengobatan #tradisional #neter #Banyumas
No comments:
Post a Comment