Hantom Manoe bukanlah nama aslinya, melainkan nama yang diambil dari kata hana manoe sebab panglima tersebut dilarang mandi guna menjaga kekebalan tubuhnya.Ibarat kata pepatah "Dengan siapa kita berhadapan,maka kemampuan harus melebihi lawan"
Aceh yang dikenal anti pada penjajahan sudah tentu tidak akan tinggal diam disaat mendengar kabar dari mata mata istana (setingkat Intelijen-sekarang) yang bahwa Gajah Mada merasa tersinggung lalu menyerang Karajaan Benua Tamiang Karena pinangan itu ditolak oleh Raja Muda Sedia,maka dikirimlah seorang utusan ke kuta radja untuk meminta bantuan bala tentara.
Tidak menunggu lama ibarat mengajukan proposal,Sultan Aceh pun menyetujui memobilisasi pasukan khas didampingi oleh 7 panglima perang yang kononnya punya ilmu kebal.
Perang berkecamuk dengan hebatnya selama tujuh hari tujuh malam, dan akhirnya Gajah Mada terbunuh ditikam oleh panglima Kerjaaan Aceh.
Untuk mengenang kemenangan kerajaan aceh terhadap pasukan Gajah Mada dari kerajaan Maja Pahit tersebut, maka kampung/ lokasi tempat pertempuran di daerah Aceh Tamiang tersebut dinamakan menjadi kampung Manyak Payet, adobsi dari nama kerajaan Maja Pahit.
Meski dalam versi lain mengatakan Gajah mada menghilang karena menuju Nirwana namun hal tersebut bertolak belakang dengan naskah sejarah dan lisan leluhur Aceh,menurut leluhur Aceh,narasi itu hanya untuk menjaga moral dan nama baik Gajah Mada agar tetap tinggi dan tidak malu akibat gagalnya Gadjah Mada memenuhi sumpah Palapa.
No comments:
Post a Comment