TARIQ BIN ZIYAD
PENAKLUK HISPANIA
Tariq bin Ziyad adalah seorang panglima militer Muslim yang terkenal karena perannya dalam penaklukan Hispania (Spanyol dan Portugal modern) pada abad ke-8, yang menjadi titik awal penyebaran kekuasaan Islam di Semenanjung Iberia.
LATAR BELAKANG
Tariq bin Ziyad lahir sekitar tahun 670 M dan berasal dari suku Berber, etnis asli Afrika Utara. Pada waktu itu, Afrika Utara baru saja ditaklukkan oleh Muslim di bawah Kekhalifahan Umayyah. Sebagai seorang pejuang yang berbakat, Tariq diangkat menjadi seorang panglima oleh Musa bin Nusayr, gubernur Umayyah di Afrika Utara.
Pada tahun 711 M, Musa bin Nusayr mengutus Tariq bin Ziyad dengan sekitar 7.000 tentara, sebagian besar dari suku Berber, untuk menyeberangi Selat Gibraltar dan masuk ke wilayah Kerajaan Visigothic di Hispania. Tujuan utama dari ekspedisi ini adalah untuk mendukung klaim pewaris Visigoth yang berseteru dan memanfaatkan perpecahan internal di kerajaan tersebut. Namun, ekspedisi tersebut segera berkembang menjadi penaklukan besar.
PENAKLUKAN HISPANIA
Setelah menyeberangi Selat Gibraltar, Tariq dan pasukannya mendarat di sebuah gunung yang sekarang dikenal dengan nama "Jabal Tariq" atau Gibraltar, yang secara harfiah berarti "Gunung Tariq". Menurut legenda, setelah mendarat, Tariq membakar semua kapal pasukannya untuk memastikan bahwa tidak ada jalan mundur, dan berkata kepada mereka bahwa hanya kemenangan atau kematian yang tersisa.
Tariq menghadapi tentara Visigoth yang dipimpin oleh Raja Roderic dalam Pertempuran Guadalete pada Juli 711. Meskipun pasukan Tariq jauh lebih kecil dibandingkan dengan pasukan Visigoth, mereka berhasil memenangkan pertempuran tersebut. Kemenangan ini sangat signifikan, karena setelah kekalahan Roderic, kekuasaan Visigoth mulai runtuh, dan kota-kota besar di Hispania jatuh satu per satu ke tangan Muslim.
GIBRALTAR
Setelah pendaratan dan penaklukan Hispania dimulai, tempat pendaratan Tariq, yakni gunung di Gibraltar, menjadi simbol penting dalam sejarah penaklukan Muslim di Eropa. Nama "Gibraltar" berasal dari kata Arab "Jabal Tariq", yang berarti "Gunung Tariq". Ini adalah bukti dari dampak abadi yang ditinggalkan oleh ekspedisi tersebut di wilayah ini. Gibraltar kemudian menjadi benteng strategis di mulut Laut Mediterania, mengendalikan akses antara Eropa dan Afrika.
PASCA PENAKLUKAN
Setelah keberhasilannya, Tariq bin Ziyad terus maju ke berbagai wilayah Hispania dan berhasil menaklukkan kota-kota besar seperti Toledo. Namun, meskipun sukses besar di medan perang, hubungan Tariq dengan Musa bin Nusayr mulai tegang setelah penaklukan tersebut. Musa, yang juga memimpin pasukan tambahan ke Hispania, tidak puas dengan keberhasilan Tariq dan merasa bahwa ia harus mendapatkan bagian lebih besar dari penghargaan atas kemenangan ini.
Setelah kekuasaan Muslim mapan di Hispania, Khalifah Al-Walid I memanggil Tariq dan Musa kembali ke Damaskus. Tidak banyak yang diketahui tentang kehidupan Tariq setelah itu, dan ia menghilang dari catatan sejarah. Ada yang mengatakan bahwa ia meninggal dalam kemiskinan, tetapi hal ini belum dapat dikonfirmasi dengan pasti.
GIBRALTAR MODERN
Gibraltar tetap menjadi lokasi penting hingga hari ini. Terletak di pintu gerbang antara Laut Mediterania dan Samudra Atlantik, Gibraltar memiliki nilai strategis yang besar sepanjang sejarah. Selama berabad-abad, wilayah ini diperebutkan oleh berbagai kekuatan, termasuk Kekaisaran Spanyol, Inggris, dan bahkan Kekhalifahan Islam pada zaman dahulu. Saat ini, Gibraltar adalah wilayah seberang laut Britania Raya yang sangat dipertahankan secara militer.
Meskipun Gibraltar modern tidak lagi memiliki mayoritas penduduk Muslim, namanya tetap menjadi pengingat akan sejarah panjang yang menghubungkan wilayah ini dengan penaklukan oleh Tariq bin Ziyad dan awal era kekuasaan Muslim di Eropa.
Tariq bin Ziyad memainkan peran kunci dalam sejarah penyebaran Islam di Eropa, khususnya melalui penaklukan Hispania pada tahun 711. Melalui strateginya yang brilian, ia membuka jalan bagi lebih dari tujuh abad kekuasaan Muslim di Semenanjung Iberia, yang memengaruhi perkembangan budaya, ilmu pengetahuan, dan peradaban di kawasan tersebut. Gibraltar, yang menjadi pintu masuk bagi pasukannya, masih menyimpan jejak sejarah yang menghubungkannya dengan Tariq hingga hari ini.
Referensi
1. Wikipedia contributors. "Tariq ibn Ziyad." Wikipedia, The Free Encyclopedia. Available at: https://en.wikipedia.org/wiki/Tariq_ibn_Ziyad
2. Lane-Poole, S. (1908). The Story of the Moors in Spain. Dan berbagai sumber lainnya.
No comments:
Post a Comment