ILMU & AJIAN SAKTI DARI INDONESIA
DAN PANDANGAN DARI SISI ILMIAH
1. AJIAN RAWA RONTEK
Ajian Rawa Rontek sering disebut sebagai ilmu kekebalan tubuh yang membuat penggunanya seakan-akan tidak bisa mati. Sejarahnya banyak terkait dengan mitos atau legenda yang berasal dari tanah Jawa, di mana konon para jawara yang menguasai ilmu ini memiliki kemampuan regenerasi instan. Jadi setiap bagian tubuh yg terpotong akan tumbuh atau tersambung kembali. Misal tangan yg terputus pedang, maka tangan yang terputus itu akan menyambung kembali apabila menyentuh tanah. Kedahsyatan ajian ini bisa dilihat pada Film Jaka Sembung Vs Ki Hitam saat adegan pertarungan kedua pendekar fiksi legendaris tersebut.
Pandangan Ilmiah : Secara ilmiah, regenerasi total tubuh manusia seperti pada ajian ini tentu tidak mungkin. Meski beberapa hewan memiliki kemampuan regenerasi, seperti kadal dengan ekornya, manusia hanya bisa menyembuhkan jaringan tubuh secara terbatas. Ilmu kedokteran yang saat ini berusaha mendekati konsep ini adalah terapi sel punca dan bioteknologi regeneratif.
2. AJIAN PANCASONA
Seperti halnya Rawa Rontek, ajian Pancasona adalah ilmu sakti yang konon membuat penggunanya kebal dan bangkit kembali jika menyentuh tanah, perbedaannya adalah jika Rawa Rontek masuk kategori ilmu hitam, maka Pancasona adalah ajian Rawa Rontek yang telah diputihkan. Ilmu ini sering dikaitkan dengan kisah tokoh jawara Betawi Si Pitung, sementara di Blitar ajian ini konon dimiliki oleh Eyang Djoyodigdo yang sampai saat ini makamnya masih dikuburkan secara tergantung. Makam tersebut, lanjutnya, dibangun pada 11 Ruwah 1840 atau 18 Agustus 1910.Tapi hal ini perlu divalidasi lebih lanjut, karena fakta dilapangan makam tersebut dinamakan makam gantung karena ilmu eyang, baju kebesaran dan senjatanya digantung di atas pusara beliau. Makanya diberi nama makam gantung , seperti dikutip dari detik.com yang mendapatkan informasi dari juru kunci makam keramat di Blitar itu.
Pandangan Ilmiah : Konsep hidup kembali setelah menyentuh tanah tidak memiliki dasar ilmiah dan lebih banyak berada di ranah mitos. Dalam dunia sains, tanah atau bumi tidak memiliki kekuatan mistis untuk menghidupkan kembali sel yang telah mati. Namun, konsep tanah sebagai penyembuh alami berasal dari mineral dan nutrisi di dalamnya, yang bermanfaat bagi kesehatan.
3. AJIAN LEMBU SEKILAN
Ilmu ini dipercaya membuat penggunanya kebal dari serangan fisik seperti pukulan atau benda tajam, seakan memiliki perisai gaib. Nama "Lembu Sekilan" berasal dari kata "sekilan" yang berarti sejengkal, menunjukkan kekuatan menahan serangan sejengkal dari tubuh.
Pandangan Ilmiah : Pandangan ilmiah tentang kekebalan ini bisa dikaitkan dengan kondisi psikologis dan fisiologis, di mana tubuh bisa dilatih untuk menahan rasa sakit atau meminimalkan cedera, misalnya dalam teknik beladiri. Namun, kekebalan seperti yang digambarkan dalam Lembu Sekilan tidak terbukti secara ilmiah.
4. AJIAN BANDUNG BONDOWOSO
Ajian ini erat kaitannya dengan legenda Bandung Bondowoso, yang dikenal mampu membangun seribu candi dalam satu malam untuk memenuhi syarat menikahi Roro Jonggrang. Walau ini hanya legenda, ajian ini melambangkan kekuatan supranatural yang luar biasa.
Pandangan Ilmiah : Kisah ini dianggap metafora atas pembangunan cepat dan disiplin tinggi. Secara ilmiah, kecepatan pembangunan tersebut sulit dijelaskan tanpa bantuan teknologi modern. Namun, legenda ini mengandung pelajaran tentang ketekunan dan kemampuan arsitektur masyarakat Jawa Kuno.
5. AJIAN SAIPI ANGIN
Ajian Saipi Angin merupakan ilmu untuk mempercepat gerakan tubuh hingga terlihat seperti angin, diyakini bisa membuat pengguna bergerak secepat kilat, bahkan seakan-akan menghilang. Beberapa cerita rakyat Jawa menceritakan Saipi Angin sebagai ilmu silat tingkat tinggi.
Pandangan Ilmiah : Secara ilmiah, kecepatan manusia dibatasi oleh keterbatasan otot dan tulang. Teknologi seperti exoskeleton dan studi biomekanik berupaya meningkatkan kecepatan manusia, namun “berlari secepat angin” tetap di luar jangkauan kemampuan alami manusia.
6. AJIAN BRAJA MUSTI
Ajian ini konon membuat penggunanya memiliki tenaga luar biasa, bahkan mampu menghancurkan batu besar dengan satu pukulan. Ajian Braja Musti diyakini banyak digunakan oleh para pendekar dan jawara sebagai bentuk perlindungan diri.
Pandangan Ilmiah : Ilmu kekuatan super dalam Braja Musti dapat dikaitkan dengan pelatihan kekuatan otot dan teknik psikologis untuk meningkatkan tenaga, seperti yang dipelajari dalam ilmu bela diri dan angkat beban. Namun, pukulan dengan tenaga luar biasa tanpa bantuan alat atau pelatihan fisik tingkat tinggi tidak mungkin secara ilmiah.
7. AJIAN WARINGIN SUNGSANG
Ajian ini adalah ilmu yang dipercaya mampu membingungkan lawan atau membuat mereka tersesat, mirip dengan teknik hipnosis atau mind control dalam legenda.
Pandangan Ilmiah : Ilmu ini sejalan dengan hipnosis atau teknik psikologis yang dapat mempengaruhi persepsi dan mental seseorang. Meski tak sepenuhnya sama dengan ajian ini, hipnosis adalah bentuk pengendalian yang terbukti mampu memengaruhi pikiran dengan kondisi tertentu.
8. AJIAN JURUS BAYU BAJRA
Bayu Bajra adalah ajian yang dikaitkan dengan kemampuan melompat jauh dan bergerak cepat seperti angin. Penggunanya diyakini bisa bergerak di atas air atau melompat sejauh puluhan meter.
Pandangan Ilmiah : Dalam ilmu fisika, konsep ini tidak mungkin tanpa bantuan alat atau teknologi khusus. Namun, beberapa olahraga ekstrem seperti parkour dan teknik khusus bisa meningkatkan ketangkasan dan kelincahan tubuh manusia secara signifikan.
Ajian dan ilmu sakti tradisional Indonesia adalah bagian dari warisan budaya yang kaya akan cerita dan legenda. Secara ilmiah, kebanyakan dari ajian ini tidak dapat atau belum bisa dibuktikan secara nyata. Namun, kepercayaan terhadap ajian ini seringkali mencerminkan simbol-simbol kekuatan, daya tahan, dan ketangkasan yang dihormati dalam masyarakat. Di sisi lain, pengaruh psikologis dari kepercayaan terhadap kekuatan mistis ini dapat memengaruhi rasa percaya diri dan keberanian seseorang.
Referensi
1. Nurhayati, Sri. "Ilmu Sakti Nusantara dalam Perspektif Budaya." Jurnal Budaya dan Sastra Nusantara, 2021.
2. Supardi, Agus. Legenda dan Mitologi di Jawa: Antara Fakta dan Kepercayaan. Penerbit Kanisius, 2018.
3. Raffles, T. S. The History of Java. London: Black, Parbury, and Allen, 1817.
4. Koentjaraningrat. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka, 1984, detik.com dan berbagai sumber lain.
No comments:
Post a Comment