03 October 2024

"Candi Tegowangi: Jejak Keagungan Majapahit dan Kisah Sakral Bhre Matahun" Candi Tegowangi adalah salah satu peninggalan bersejarah dari masa Kerajaan Majapahit yang terletak di Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Candi ini dibangun sekitar abad ke-14 sebagai tempat pendharmaan Bhre Matahun, sesuai dengan informasi yang tercantum dalam Kitab Pararaton dan Negarakertagama. Bhre Matahun adalah ipar Raja Hayam Wuruk yang meninggal pada tahun 1388 M, dan candi ini diperkirakan mulai dibangun pada tahun 1400 M. Candi Tegowangi memiliki bentuk dasar bujur sangkar dengan ukuran 11,2 x 11,2 meter dan tinggi 4,35 meter. Candi ini terbuat dari batu andesit, dengan pondasi dari bata. Bagian kaki candi memiliki dua tingkat yang dihiasi oleh relief dan panel berbentuk raksasa (gana) yang duduk jongkok. Pada tubuh candi, terdapat relief cerita Sudamala yang menggambarkan kisah penyucian Dewi Durga menjadi Dewi Uma. Selain itu, di halaman candi terdapat beberapa arca, termasuk arca Parwati Ardhenari dan Garuda berbadan manusia, yang menunjukkan latar belakang agama Hindu dari candi ini. Candi ini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah di Kediri yang terawat dengan baik, dan lokasinya yang luas dan asri menjadikan tempat ini menarik untuk dikunjungi.

 "Candi Tegowangi: Jejak Keagungan Majapahit dan Kisah Sakral Bhre Matahun"


Candi Tegowangi adalah salah satu peninggalan bersejarah dari masa Kerajaan Majapahit yang terletak di Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Candi ini dibangun sekitar abad ke-14 sebagai tempat pendharmaan Bhre Matahun, sesuai dengan informasi yang tercantum dalam Kitab Pararaton dan Negarakertagama. Bhre Matahun adalah ipar Raja Hayam Wuruk yang meninggal pada tahun 1388 M, dan candi ini diperkirakan mulai dibangun pada tahun 1400 M.



Candi Tegowangi memiliki bentuk dasar bujur sangkar dengan ukuran 11,2 x 11,2 meter dan tinggi 4,35 meter. Candi ini terbuat dari batu andesit, dengan pondasi dari bata. Bagian kaki candi memiliki dua tingkat yang dihiasi oleh relief dan panel berbentuk raksasa (gana) yang duduk jongkok. Pada tubuh candi, terdapat relief cerita Sudamala yang menggambarkan kisah penyucian Dewi Durga menjadi Dewi Uma.


Selain itu, di halaman candi terdapat beberapa arca, termasuk arca Parwati Ardhenari dan Garuda berbadan manusia, yang menunjukkan latar belakang agama Hindu dari candi ini. Candi ini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah di Kediri yang terawat dengan baik, dan lokasinya yang luas dan asri menjadikan tempat ini menarik untuk dikunjungi.

No comments:

Post a Comment