10 June 2025

Inilah 5 tokoh pribumi yang disebut jadi antek penjajah Belanda, dicap pengkhianat bangsa Selama masa penjajahan, ada sejumlah tokoh pribumi yang memilih menjadi antek penjajah Belanda. Sederet tokoh pribumi itu bekerja di angkatan bersenjata kompeni Belanda sampai mendapat pangkat tinggi. Tak ayal, sejarah menulisnya sebagai pengkhianat lantaran membantu Belanda menyerbu daerah-derah di Nusantara. Berikut sederet tokoh pribumi yang menjadi antek kompeni Belanda selama masa penjajahan. 1. Kapitan Jonker Kapitan Jonker adalah orang Ambon, tokoh pribumi yang mengabdi kepada VOC sampai tewas pada 1689 M. Ia merupakan pemimpin kelompok pasukan Maluku, di mana bertugas membantu peperangan VOC. Tercatat, Kapitan Jongker membatu VOC dalam perang di Sumatera, Timur Jawa, Banten, terakhir melawan pasukan Trunojoyo (1675-1682) M. Selama membantu VOC, Kapitan Jongker dibantu pangikutnya yang berasal dari Maluku, Bugis, Mardijker. 2. Arung Palakka Tokoh Arung Palakka, Sultan Bone (1672-1696) M selalu menjadi kontroversi dalam sejarah. Sebab dicap sebagai penghianat karena membantu VOC. Kendati bagi orang Bugis, Arung Palakka merupakan pahlawan lantaran berjasa memerdekakan rakyat Bugis dari kekausaan Kerajaan Gowa. Arung Palakka telah membantu VOC untuk merebut kota Makassar, pasukan Minangkabau. Kerja samanya dengan kompeni nyaris hampir setengah abad di wilayahnya. 3. Tololiu Hermanus Willem Dotulong Tokoh ini merupakan pemimpin pasukan yang berhasil membasmi tentara Pangeran Diponegoro dalam perang Jawa. Tak hanya membantu VOC dalam perang Jawa, ia juga diduga membantunya dalam perang Tondano (1808-1809) M. Tololiu Dotulong merupakan pemimpin pasukan Tulungan dari Karesidenan Manado, di mana membawahi 1242 pasukan. Sosok Tololiu Dotulong, lahir di Kema, Maluku pada tahun 12 Januari 1795 M dan meninggal pada 18 November 1888 M di Sonder. 4. Jesajas Pongoh Jesajas Pongoh lahir di Airmadidi, Manado Sulawesi-Utara pada 7 Mei 1878 M. ia adalah seorang Sersan KNIL. Karier militernya, Jesajas Pongoh membantu kolonial Belanda dalam pertempuran pada Perang Aceh periode II (1896-1900) M. Berkat jasanya dalam perang Aceh, kerajaan Belanda mengganjar Jesaja Pongoh kehormatan tertinggi Ridder Willems-Orde kelas 3. Selanjutnya, pangkat Jesajas Pongoh diangkat menjadi sersan kelas satu pada tanggal 26 September 1921 M. 5. Raden Ario Majang Koro Kolonel Raden Ario Majang Koro lahir pada tahun 1832 di Bangkalan, Madura. Ia merupakan keturunan bangsawan Madura. Dalam kariernya, Raden Ario membantu pasukan Belanda dalam perang di Bali pada tahun 1849 M dan perang Aceh pada tahun 1875 M. Tak hanya itu, ia disebut membantu pula dalam ekspedisi di wilayah Barat Borneo (1850-1854 M) dan Lombok pada tahun 1894 M. Berkat jasanya, ia menerima medali kehormatan Ridder Militaire Willems Orde Vierde Klasse, tingkat empat. * Abror Subhi https://www.hops.id/unik/29410867641/inilah-5-tokoh-pribumi-yang-disebut-jadi-antek-penjajah-belanda-dicap-pengkhianat-bangsa-gegara-ini

 Inilah 5 tokoh pribumi yang disebut jadi antek penjajah Belanda, dicap pengkhianat bangsa

Selama masa penjajahan, ada sejumlah tokoh pribumi yang memilih menjadi antek penjajah Belanda. Sederet tokoh pribumi itu bekerja di angkatan bersenjata kompeni Belanda sampai mendapat pangkat tinggi.

Tak ayal, sejarah menulisnya sebagai pengkhianat lantaran membantu Belanda menyerbu daerah-derah di Nusantara.



Berikut sederet tokoh pribumi yang menjadi antek kompeni Belanda selama masa penjajahan.


1. Kapitan Jonker

Kapitan Jonker adalah orang Ambon, tokoh pribumi yang mengabdi kepada VOC sampai tewas pada 1689 M. Ia merupakan pemimpin kelompok pasukan Maluku, di mana bertugas membantu peperangan VOC.

Tercatat, Kapitan Jongker membatu VOC dalam perang di Sumatera, Timur Jawa, Banten, terakhir melawan pasukan Trunojoyo (1675-1682) M. Selama membantu VOC, Kapitan Jongker dibantu pangikutnya yang berasal dari Maluku, Bugis, Mardijker.


2. Arung Palakka

Tokoh Arung Palakka, Sultan Bone (1672-1696) M selalu menjadi kontroversi dalam sejarah. Sebab dicap sebagai penghianat karena membantu VOC. Kendati bagi orang Bugis, Arung Palakka merupakan pahlawan lantaran berjasa memerdekakan rakyat Bugis dari kekausaan Kerajaan Gowa. Arung Palakka telah membantu VOC untuk merebut kota Makassar, pasukan Minangkabau. Kerja samanya dengan kompeni nyaris hampir setengah abad di wilayahnya.


3. Tololiu Hermanus Willem Dotulong

Tokoh ini merupakan pemimpin pasukan yang berhasil membasmi tentara Pangeran Diponegoro dalam perang Jawa. Tak hanya membantu VOC dalam perang Jawa, ia juga diduga membantunya dalam perang Tondano (1808-1809) M.

Tololiu Dotulong merupakan pemimpin pasukan Tulungan dari Karesidenan Manado, di mana membawahi 1242 pasukan. Sosok Tololiu Dotulong, lahir di Kema, Maluku pada tahun 12 Januari 1795 M dan meninggal pada 18 November 1888 M di Sonder.


4. Jesajas Pongoh

Jesajas Pongoh lahir di Airmadidi, Manado Sulawesi-Utara pada 7 Mei 1878 M. ia adalah seorang Sersan KNIL. Karier militernya, Jesajas Pongoh membantu kolonial Belanda dalam pertempuran pada Perang Aceh periode II (1896-1900) M. Berkat jasanya dalam perang Aceh, kerajaan Belanda mengganjar Jesaja Pongoh kehormatan tertinggi Ridder Willems-Orde kelas 3.

Selanjutnya, pangkat Jesajas Pongoh diangkat menjadi sersan kelas satu pada tanggal 26 September 1921 M.


5. Raden Ario Majang Koro

Kolonel Raden Ario Majang Koro lahir pada tahun 1832 di Bangkalan, Madura. Ia merupakan keturunan bangsawan Madura. Dalam kariernya, Raden Ario membantu pasukan Belanda dalam perang di Bali pada tahun 1849 M dan perang Aceh pada tahun 1875 M.

Tak hanya itu, ia disebut membantu pula dalam ekspedisi di wilayah Barat Borneo (1850-1854 M) dan Lombok pada tahun 1894 M.

Berkat jasanya, ia menerima medali kehormatan Ridder Militaire Willems Orde Vierde Klasse, tingkat empat.


* Abror Subhi 

https://www.hops.id/unik/29410867641/inilah-5-tokoh-pribumi-yang-disebut-jadi-antek-penjajah-belanda-dicap-pengkhianat-bangsa-gegara-ini

No comments:

Post a Comment