Makam Bupati Kutoarjo, K.R.A.A Poerbahadikoesoemo.
Di kompleks pemakaman Bupati Kutoarjo di bukit Kaliwatubumi Butuh, terdapat makam dari K.R.A.A Poerbahadikoesoemo. Beliau adalah bupati Kutoarjo yang menggantikan ayahnya, Pangeran Poerboatmodjo yang mengundurkan diri dari jabatan bupati pada 2 Desember 1915.
__
Sebelum diangkat menjadi bupati pada 1915, beliau mengawali karirnya sebagai mandor di perusahaan kereta api milik pemerintah Staatspoor pada usia 25 tahun. Beberapa tahun kemudian, beliau bergabung dengan korps birokrat sipil kolonial Binennlandsch Bestuur dan ditempatkan pertama kali di Distrik Pituruh dengan status magang. Kemudian beliau diangkat sebagai juru tulis oleh wedana Loano dan dipromosikan sebagai asisten wedana di Watumalang, lalu juru tulis bupati Purworejo, dan terakhir sebagai patih di Wonosobo.
__
Sepanjang menjabat sebagai bupati Kutoarjo, Pada 2 Desember 1915 berupaya memajukan pertanian, peternakan dan industri tenun di Kutoarjo. Beliau juga merintis dibukanya klinik Mardioesodo yang saat ini menjadi Puskesmas Kutoarjo. Atas jasa-jasanya, Raden Tumenggung Poerbohadikoesoemo diberikan gelar adipati oleh pemerintah kolonial pada tahun 1926. R.A.A. Poerbahadikoesoemo meninggal pada 1 April 1933 pada usia 73 tahun. Permakamannya dihadiri oleh banyak tokoh-tokoh penting untuk memberikan penghormatan terakhir seperti A.H. Neys, Gubernur Midden Java, Residen Kedu, Asisten Residen Puworejo, anggota Landraad, Bupati Kebumen, Magelang, Purworejo, Temanggung, Wonosobo, Batang, Demak, dan Nganjuk, perwakilan dari Pakualam, kepala perkebunan, pengusaha, ulama, dan kepala warga Tionghoa Kutoarjo.
Sumber :
De Sumatra Post van Vrijdag 21 April 1933
No comments:
Post a Comment