03 June 2025

Brawijaya Moksa atau Tewas? Misteri yang Masih Belum Terpecahkan Hingga Kini! Malam itu, langit gelap menggantung di atas Trowulan, ibu kota Majapahit. Angin membawa aroma tanah basah dan asap dupa dari pura-pura yang berdoa untuk keselamatan kerajaan. Di dalam istana megah yang kini terasa sunyi, duduklah seorang pria tua, matanya memandang kosong ke arah lampu minyak yang nyalanya bergetar ditiup waktu. Dialah Prabu Brawijaya, raja terakhir Majapahit. Darah bangsawan mengalir di nadinya. Ia adalah keturunan langsung dari raja-raja besar, termasuk Hayam Wuruk yang pernah menguasai hampir seluruh Nusantara. Namun hari-hari kejayaan itu telah pudar. Kini, Majapahit bukan lagi kerajaan yang disegani, melainkan hanya bayang-bayang kekuasaannya dulu. Prabu Brawijaya menghadapi dilema yang pelik. Kerajaan yang dibangunnya dengan susah payah mulai retak dari dalam bukan hanya oleh pemberontakan dan perebutan kekuasaan, tetapi juga oleh perbedaan keyakinan dan zaman yang tengah berubah. Di luar istana, seorang pemuda tengah menyalakan bara revolusi. Ia bukan orang biasa namanya Raden Patah, seorang pangeran muda dari Demak, yang disebut-sebut adalah putra Brawijaya sendiri dari seorang selir Tionghoa yang telah memeluk Islam. Raden Patah, dengan semangat agama baru, membangun kekuatan Islam di Demak, dan ia tidak hanya menantang kekuasaan sang ayah, tetapi juga simbol-simbol Hindu-Buddha yang menjadi fondasi Majapahit selama berabad-abad. Brawijaya tahu, benturan ini tak terhindarkan. Ia bukan hanya menghadapi pemberontakan politik, tapi juga gelombang perubahan zaman. Dan ketika akhirnya Demak menggempur pusat kekuasaan Majapahit, sejarah mencatatnya sebagai senja terakhir kerajaan terbesar di tanah Jawa. Namun, akhir Brawijaya tetap menjadi misteri. Ada yang mengatakan ia melarikan diri ke Gunung Lawu, bertapa dan moksa menghilang dalam sunyi seperti raja suci. Ada pula yang berkata ia wafat dalam pengasingan, hatinya remuk oleh kenyataan bahwa kerajaannya tumbang oleh darah dagingnya sendiri. Apa pun akhirnya, nama Brawijaya tetap hidup. Dalam cerita rakyat, ia dianggap bijaksana. Dalam sejarah, ia adalah raja terakhir. Dan dalam hati orang Jawa, ia adalah simbol dari satu masa besar yang telah lewatMajapahit, kerajaan yang pernah menyatukan Nusantara, dan jatuh karena pecah dari dalam. #brawijaya #mahapahit #jawa #sejarah #fyp #viral

 Brawijaya Moksa atau Tewas? Misteri yang Masih Belum Terpecahkan Hingga Kini!


Malam itu, langit gelap menggantung di atas Trowulan, ibu kota Majapahit. Angin membawa aroma tanah basah dan asap dupa dari pura-pura yang berdoa untuk keselamatan kerajaan. Di dalam istana megah yang kini terasa sunyi, duduklah seorang pria tua, matanya memandang kosong ke arah lampu minyak yang nyalanya bergetar ditiup waktu. Dialah Prabu Brawijaya, raja terakhir Majapahit.



Darah bangsawan mengalir di nadinya. Ia adalah keturunan langsung dari raja-raja besar, termasuk Hayam Wuruk yang pernah menguasai hampir seluruh Nusantara. Namun hari-hari kejayaan itu telah pudar. Kini, Majapahit bukan lagi kerajaan yang disegani, melainkan hanya bayang-bayang kekuasaannya dulu.


Prabu Brawijaya menghadapi dilema yang pelik. Kerajaan yang dibangunnya dengan susah payah mulai retak dari dalam bukan hanya oleh pemberontakan dan perebutan kekuasaan, tetapi juga oleh perbedaan keyakinan dan zaman yang tengah berubah.


Di luar istana, seorang pemuda tengah menyalakan bara revolusi. Ia bukan orang biasa namanya Raden Patah, seorang pangeran muda dari Demak, yang disebut-sebut adalah putra Brawijaya sendiri dari seorang selir Tionghoa yang telah memeluk Islam. Raden Patah, dengan semangat agama baru, membangun kekuatan Islam di Demak, dan ia tidak hanya menantang kekuasaan sang ayah, tetapi juga simbol-simbol Hindu-Buddha yang menjadi fondasi Majapahit selama berabad-abad.


Brawijaya tahu, benturan ini tak terhindarkan. Ia bukan hanya menghadapi pemberontakan politik, tapi juga gelombang perubahan zaman. Dan ketika akhirnya Demak menggempur pusat kekuasaan Majapahit, sejarah mencatatnya sebagai senja terakhir kerajaan terbesar di tanah Jawa.


Namun, akhir Brawijaya tetap menjadi misteri. Ada yang mengatakan ia melarikan diri ke Gunung Lawu, bertapa dan moksa menghilang dalam sunyi seperti raja suci. Ada pula yang berkata ia wafat dalam pengasingan, hatinya remuk oleh kenyataan bahwa kerajaannya tumbang oleh darah dagingnya sendiri.


Apa pun akhirnya, nama Brawijaya tetap hidup. Dalam cerita rakyat, ia dianggap bijaksana. Dalam sejarah, ia adalah raja terakhir. Dan dalam hati orang Jawa, ia adalah simbol dari satu masa besar yang telah lewatMajapahit, kerajaan yang pernah menyatukan Nusantara, dan jatuh karena pecah dari dalam.


#brawijaya #mahapahit #jawa #sejarah #fyp #viral

No comments:

Post a Comment