"Mas, saya nanti jemput ya di Stasiun Tugu, kereta sampai Jogja jam 17 " begitu kira-kira whatsap yg kita kirim ke saudara kita minta agar dijemput.
Kita bisa kirim beberapa jam sebelumnya. Kalau ada delay kita bisa segera whatsap.
Beberapa periode sebelumnya, bukan whatsap tetapi "short message service" ( sms ) yg berbiaya.
Sekitar tahun 90an, belum ada hp, admin memastikan sehari sebelumnya ke wartel, telepon interlokal minta agar besok dijemput.
Kira-kira tahun 1910, salah satu media tercepat adalah dengan telegram
Makhluk apa itu telegram?
Sebagian anak Gen Z dan Alfa pasti kebingungan...
Sidang pembaca sejarah jogya yg old timer aka generasi jadul pasti udah tau apa itu telegram.
Telegram adalah semacam tulisan singkat yang biasanya berisi pemberitahuan ringkas, memang sangat ringkas bahkan.
Ini contoh telegram zaman Belanda, saat itu kantor pos nya bernama "Gouvernements Post en Telegraaf Dienst" (Dinas Pos dan Telegrap Pemerintah)
Dikirim oleh seorang Pangeran dari Soerakarta (Koesoemodiningrat) ditujukan kepada Pangeran Adipati Soerjodilogo (mungkin ini Pakualam) bertanggal 1/9/1910.
Bunyinya :
Besoek pagi dateng
Toeloeng Kreta Toegoe
Djam 9
Khas telegram yg memang harus singkat !
Maksudnya besuk pagi akan datang dari Solo ke Jogja, tolong dijemput di stasiun Tugu jam 9 !
Lha kalo keretanya molor? Ya nasibnya yg jemput.. nunggu dengan sabar krn belum ada whatsap hehe
Sumber arsip DIY
No comments:
Post a Comment