20 June 2024

KERAJAAN MATARAM KUNO Kerajaan Mataram Kuno, juga dikenal sebagai Medang, merupakan kerajaan yang berdiri di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada abad ke-8 hingga abad ke-10. Berikut adalah kronologi singkat dari awal hingga akhir Kerajaan Mataram Kuno: 1. AWAL BERDIRI (ABAD KE 8) Pendirinya adalah Sanjaya berdasarkan Prasasti Canggal (732 M), Sanjaya dianggap sebagai pendiri kerajaan. Dia memerintah di daerah sekitar Gunung Merapi dan Dieng. 2. KEKUASAAN WANGSA SANJAYA DAN WANGSA SYAILENDRA Mataram Kuno diperintah oleh dua dinasti, yaitu Wangsa Sanjaya yang beragama Hindu dan Wangsa Syailendra yang beragama Buddha. Kedua wangsa ini terkadang bersaing, tetapi juga saling berhubungan melalui pernikahan. 3. MASA KEEMASAN SYAILENDRA Pada masa ini, Wangsa Syailendra mendominasi dengan pembangunan Candi Borobudur sebagai bukti kebesaran mereka. Raja terkenal dari wangsa ini adalah Rakai Panangkaran. 4. PUNCAK KEJAYAAN (ABAD KE 9) 4.1 Rakai Pikatan (856 M) Dari Wangsa Sanjaya, Rakai Pikatan menikah dengan Pramodhawardhani dari Wangsa Syailendra, untuk mempererat hubungan kedua dinasti. Selama masa pemerintahannya, candi-candi besar seperti Prambanan didirikan. 5. PERIODE JAWA TIMUR Mpu Sindok (929 M) Mpu Sindok memindahkan pusat kerajaan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, diduga karena letusan Gunung Merapi atau alasan politik dan keamanan. Ia mendirikan Wangsa Isyana di Jawa Timur dan memulai dinasti baru. 6. MASA AKHIR (ABAD KE 10) 6.1 Dharmawangsa Teguh (991-1016 M) Dharmawangsa Teguh berusaha memperluas kekuasaan ke Bali dan Sumatera. Ia juga memerintahkan penyalinan ulang kitab Mahabharata. 6.2 Serangan Sriwijaya (1016 M) Pada tahun 1016, Mataram Kuno diserang oleh Sriwijaya. Serangan ini menyebabkan kehancuran besar, termasuk kematian Raja Dharmawangsa Teguh. Peristiwa ini dikenal sebagai **Pralaya** atau kehancuran. 7. MASA TRANSISI DAN AKHIR Airlangga (1019-1042 M) Airlangga, keponakan Dharmawangsa, berhasil menyelamatkan diri dan kemudian mendirikan Kerajaan Kahuripan di Jawa Timur pada tahun 1019. Pemerintahannya dianggap sebagai kelanjutan dari Kerajaan Mataram Kuno dengan nama baru. 8. PEMBAGIAN KERAJAAN (1045 M) Menjelang akhir pemerintahannya, Airlangga membagi kerajaannya menjadi dua bagian untuk menghindari konflik suksesi, yaitu Kerajaan Janggala dan Kerajaan Panjalu (Kediri). 9. KESIMPULAN Kerajaan Mataram Kuno berkembang pesat dengan perpaduan budaya Hindu dan Buddha, meninggalkan warisan budaya yang kaya berupa candi-candi megah. Namun, perpecahan internal dan serangan dari luar menyebabkan keruntuhan kerajaan ini, yang kemudian dilanjutkan oleh dinasti-dinasti baru di Jawa Timur. Sumber : "Sejarah Nasional Indonesia", "History of Java" oleh Sir Thomas Stamford Raffles, "Negara dan Rakyat dalam Citra Prasasti: Kajian Epigrafis tentang Prasasti-Prasasti Jawa Kuno Abad IX-X" oleh Boechari. #fyp #fypviralシ #fbpropemula #fb #sejarah

 KERAJAAN MATARAM KUNO


Kerajaan Mataram Kuno, juga dikenal sebagai Medang, merupakan kerajaan yang berdiri di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada abad ke-8 hingga abad ke-10. Berikut adalah kronologi singkat dari awal hingga akhir Kerajaan Mataram Kuno:



1. AWAL BERDIRI (ABAD KE 8)

Pendirinya adalah Sanjaya berdasarkan Prasasti Canggal (732 M), Sanjaya dianggap sebagai pendiri kerajaan. Dia memerintah di daerah sekitar Gunung Merapi dan Dieng.


2. KEKUASAAN WANGSA SANJAYA DAN WANGSA SYAILENDRA

Mataram Kuno diperintah oleh dua dinasti, yaitu Wangsa Sanjaya yang beragama Hindu dan Wangsa Syailendra yang beragama Buddha. Kedua wangsa ini terkadang bersaing, tetapi juga saling berhubungan melalui pernikahan.


3. MASA KEEMASAN SYAILENDRA

Pada masa ini, Wangsa Syailendra mendominasi dengan pembangunan Candi Borobudur sebagai bukti kebesaran mereka. Raja terkenal dari wangsa ini adalah Rakai Panangkaran.


4. PUNCAK KEJAYAAN (ABAD KE 9) 

4.1 Rakai Pikatan (856 M)

Dari Wangsa Sanjaya, Rakai Pikatan menikah dengan Pramodhawardhani dari Wangsa Syailendra, untuk mempererat hubungan kedua dinasti. Selama masa pemerintahannya, candi-candi besar seperti Prambanan didirikan.


5. PERIODE JAWA TIMUR

Mpu Sindok (929 M)

Mpu Sindok memindahkan pusat kerajaan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, diduga karena letusan Gunung Merapi atau alasan politik dan keamanan. Ia mendirikan Wangsa Isyana di Jawa Timur dan memulai dinasti baru.


6. MASA AKHIR (ABAD KE 10)

6.1 Dharmawangsa Teguh (991-1016 M)

Dharmawangsa Teguh berusaha memperluas kekuasaan ke Bali dan Sumatera. Ia juga memerintahkan penyalinan ulang kitab Mahabharata.


6.2 Serangan Sriwijaya (1016 M)

Pada tahun 1016, Mataram Kuno diserang oleh Sriwijaya. Serangan ini menyebabkan kehancuran besar, termasuk kematian Raja Dharmawangsa Teguh. Peristiwa ini dikenal sebagai **Pralaya** atau kehancuran.


7. MASA TRANSISI DAN AKHIR

Airlangga (1019-1042 M)

Airlangga, keponakan Dharmawangsa, berhasil menyelamatkan diri dan kemudian mendirikan Kerajaan Kahuripan di Jawa Timur pada tahun 1019. Pemerintahannya dianggap sebagai kelanjutan dari Kerajaan Mataram Kuno dengan nama baru.


8. PEMBAGIAN KERAJAAN (1045 M)

Menjelang akhir pemerintahannya, Airlangga membagi kerajaannya menjadi dua bagian untuk menghindari konflik suksesi, yaitu Kerajaan Janggala dan Kerajaan Panjalu (Kediri).


9. KESIMPULAN

Kerajaan Mataram Kuno berkembang pesat dengan perpaduan budaya Hindu dan Buddha, meninggalkan warisan budaya yang kaya berupa candi-candi megah. Namun, perpecahan internal dan serangan dari luar menyebabkan keruntuhan kerajaan ini, yang kemudian dilanjutkan oleh dinasti-dinasti baru di Jawa Timur.


Sumber : 

"Sejarah Nasional Indonesia", "History of Java" oleh Sir Thomas Stamford Raffles, "Negara dan Rakyat dalam Citra Prasasti: Kajian Epigrafis tentang Prasasti-Prasasti Jawa Kuno Abad IX-X" oleh Boechari. 


#fyp #fypviralシ #fbpropemula #fb #sejarah

No comments:

Post a Comment