Petunjuk Sukitman: Kunci Ditemukannya Jenazah Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya
Tanggal 1 Oktober 1965 menjadi malam penuh ketegangan dalam sejarah Indonesia. Saat itu, Kolonel Sarwo Edhie Wibowo bersama pasukan RPKAD mendapat perintah dari Pangkostrad untuk menyerbu Pangkalan Halim Perdanakusuma. Operasi ini digelar menjelang dini hari agar dapat meminimalisasi korban jiwa.
Pasukan dibagi menjadi dua poros: dari arah timur, 5 tim RPKAD dengan 1 kompi panser bergerak, sementara dari arah Cawang, Batalyon Raider yang diperkuat 22 tank ikut maju. Semuanya berada di bawah komando Sarwo Edhie. Namun, penyerbuan berlangsung dalam keadaan tergesa-gesa karena matahari mulai terbit, bahkan ada panser yang sempat nyasar masuk ke Halim lebih dulu.
Misi utama penyerbuan ini bukan hanya untuk merebut Halim dari kendali G30S, melainkan juga mencari jenazah para jenderal yang telah diculik. Namun hingga esok harinya, hasilnya nihil.
Titik terang muncul ketika seorang polisi bernama Sukitman yang ikut diculik dini hari 1 Oktober namun berhasil lolos dari maut memberikan kesaksian. Ia mengaku sempat melihat seseorang ditutup matanya dan digiring ke samping rumah, lalu terdengar rentetan tembakan serta sorak sorai. Menurutnya, peristiwa itu terjadi di Lubang Buaya.
Berbekal informasi Sukitman, pasukan RPKAD menuju lokasi. Namun, jejak awal sulit ditemukan karena area perkebunan karet sudah ditutupi pasir. Hingga akhirnya seorang anggota RPKAD menggunakan bayonet untuk menusuk tanah layaknya mencari ranjau. Dari situ, tanah yang lebih gembur ditemukan, disertai tali kuning dan dedaunan hijau yang masih segar.
Ketika penggalian dilakukan, seorang warga yang ikut membantu pingsan setelah menemukan bagian kaki manusia. Malam itu juga Sarwo Edhie segera melaporkan penemuan tersebut kepada Soeharto.
Keesokan harinya, Soeharto sendiri yang memimpin langsung penggalian sumur maut di Lubang Buaya. Dan tepat pada 5 Oktober 1965, bertepatan dengan HUT ABRI, tujuh jenazah Pahlawan Revolusi diangkat dan dimakamkan secara khidmat di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Peran Sukitman menjadi kunci penting terbongkarnya kejahatan kejam G30S, sekaligus saksi bisu betapa gelapnya sejarah bangsa di masa itu.
Sumber : Om Phol
#SarwoEdhie #Sukitman #LubangBuaya #PahlawanRevolusi #SejarahIndonesia #G30SPKI #Tragedi1965
No comments:
Post a Comment