Ir. Sakirman, elite PKI yang ditembak mati di Solo pada 1966, ternyata kakak kandung Jenderal S. Parman korban Gerakan 30 September 1965
Letnan Jenderal Siswondo Parman menjadi salah satu perwira tinggi Angkatan Darat yang menjadi korban kekejaman Gerakan 30 September 1965. Yang banyak orang tidak tahu, kakak kandung Jenderal Parman, Sakirman, adalah Politbiro Central Committe Partai Komunis Indonesia (PKI).
Sakirman atau Insinyur Sakirman adalah salah seorang petinggi PKI senior ketika G30S meletus. Dia juga dikenal sebagai anggota PKI dari kalangan intelektual.
Sakirman berasal dari keluarga berada. Ayahnya, Kromodihardjo, adalah seprang pengusaha sukses di Wonosobo yang disebut berasal dari keluarga Mangkunegaran. Tak heran jika Sakirman -- juga Parman -- bisa sekolah di sekolah terbaik pada masanya.
Dia sempat mengenyam pendidikan di AMS B (sekarang SMA Negeri 3 Yogyakarta sebelum kemudian melanjutkan di Technische Hoge School (THS) yang sekarang menjadi Institut Teknolo Bandung (ITB). Begitulah Ir. Sakirman memperoleh intelektualitasnya.
Pada 1950-awal, Aidit, Lukman, dan Sudisman menghidupkan lagi PKI yang babak belur pada 1948. Sakirman bergabung di dalamnya dan pada Pemilu 1955 dia lolos ke parlemen -- di sisi lain, sang adik, Siswondo Parman, kariernya semakin moncer di Angkatan Darat, bahkan pada 1960an, dia sudah menjadi jenderal intel kepercaya Ahmad Yani.
Gerakan 30 September 1965 pun meletus dan Siswondo Parman menjadi salah satu korbannya. Di sisi lain, sang kakak, Sakirman, yang adalah orang penting di PKi, masuk daftar orang yang harus ditangkap.
Setelah lari ke sana kemari, Sakirman akhirnya ditangkap di Solo pada Oktober 1966. Karena mencoba melarikan diri, Sakirman pun langsung ditembak mati.
Baca artikel selengkapnya di sini https://intisari.grid.id/read/034302530/sakirman-politbiro-pki-yang-ternyata-kakak-kandung-jenderal-siswondo-parman-korban-gerakan-30-september
#sakirman #siswondoparman #G30S
No comments:
Post a Comment