PANGERAN SENAPATI
Nama lahirnya Raden Senapati atau disebut pula Gusti Kacil (Kushil). Ayahnya adalah Sultan Hidayatullah I. Sedangkan ibunya adalah seorang selir, yaitu puteri dari Tuan Khatib Banun - seorang menteri orang Biaju yang sudah memeluk Islam. Ayahnya banyak memiliki isteri maupun gundik sehingga saudara-saudaranya sangat banyak, menurut Kronik Tiongkok Buku 323 Sejarah Dinasti Ming menyebutkan anak Sultan Hidayatullah ada 31 orang, Raden Senapati sendiri merupakan anak sulung. Ayahandanya mula-mula menikahi permaisuri Putri Nur Alam puteri dari Pangeran di Laut yang melahirkan Raden Subamanggala. Ayahandanya juga menikahi puteri dari Kiai di Podok yang melahirkan Raden Bagus bergelar Ratu Bagus (calon Putra Mahkota) dan Putri Hayu. Dari isteri yang lainnya, ayahandanya juga memiliki putera yang cukup penting peranannya yaitu Raden Rangga-Kasuma.
Raden Senapati menikahi sepupunya Putri Juluk puteri dari Pangeran Demang. Dalam upacara perkawinan tersebut namanya mendapat gelar Pangeran Senapati, sedangkan Putri Juluk mendapat gelar Ratu Agung. Saudaranya Raden Bagus mendapat gelar Ratu Bagus sebagai calon Putra Mahkota, kemungkinan karena dukungan politik dari putera-putera Kiai di Podok yang menjabat menteri kerajaan yaitu Kiai Wangsa dan Kiai Warga, tetapi walaupun sebagai Putra Mahkota Ratu Bagus kelak gagal sebagai pengganti Sultan karena ditawan di Tuban oleh Sultan Mataram. Sedangkan Raden Subamanggala yang mendapat gelar Pangeran Mangkunagara, walaupun sebagai anak gahara dari permaisuri Putri Nur Alam, ia tidak mendapat dukungan menjadi Putra Mahkota.
Sultan Mustain Billah merupakan keturunan ke-9 dari Lambung Mangkurat dan juga keturunan ke-9 dari pasangan Puteri Junjung Buih dan Maharaja Suryanata. Maharaja Suryanata (nama lahir Raden Putra) dijemput dari Majapahit sebagai jodoh Puteri Junjung Buih (saudara angkat Lambung Mangkurat).
No comments:
Post a Comment