SAWUNG JABO
Oleh : Jumaldi Alfi
Sekitar awal 90an, tepatnya semasa tahun pertama aku tiba di Jogja untuk sekolah di Sekolah Menengah Seni Rupa, aku mendengar dan mengenal nama Sawung Jabo dan Sirkus Barrock. Kawan satu kostku, yang kebanyakan anak-anak SMM (Sekolah Menengah Musik) saat itu sedang berlatih memainkan lagu-lagu Sirkus Barrock untuk sebuah pementasan. Oni Andeng dan Wawan Dimawan Krisnowo Adji, dua kakak beradik, pentolan grup Sa’unine kalau tak salah yang jadi penggiatnya. Aku (mungkin) satu-satunya anak Seni Rupa yang runtang-runtung mengikuti mereka latihan. Aku tak ikut berlatih, aku tak bisa memainkan satupun alat musik, aku bergabung dengan mereka hanya sebagai penggembira dan tukang mengilongi udud serta ransum mereka saat latihan.
Sebenarnya lagu-lagu Barrock tak masuk seleraku, yang saat itu sedang terpukau dengan musik beraliran cepat-Speed Metal, namun ada satu lagu Barrock yang liriknya begitu melekat dan serasa menjadi perwakilan diri. Judul lagunya: Mengejar Bayangan Menangkap Angin .
Lagu itu, entah mengapa ketika pertama kali kudengar seolah -olah ditujukan untukku, anak rantau yang kesepian.
Setiap mendengar lagu itu, kenangan pertama kali menginjak kaki di Jogja, kala menjadi remaja bingung yang merasa kesepian ditanah asing menyergapku. Termasuk ketika lagu itu dikumandangkan pada konser Barrock tempo hari. Sambil menatap cak Jabo melantunkan lagu itu dengan penuh penghayatan, aku larut diseret masa silam.
Mengejar Bayangan Menangkap Angin
Jalan sendiri terasa asing
Malam hari dingin dan sepi
Mengejar Bayangan Menangkap Angin
Hidup goyang diterjang bingung
Banyak sudah yang aku singkirkan
Masih saja belum terbebas
Lari di atas pecahan nasib
Jiwa terluka tertikam bencana
Aku bosan mendengar
Omongan sendiri
Aku muak menipu diriku sendiri
Pura-pura mengerti yang aku tak tahu
Hanya karena takut dianggap bodoh
Bukan mengeluh bukan menyerah
Bukan begini bukan begitu
Bukan juga mencari alasan
Bukan pula menyalahkan hidup
Apalagi aku tak tahu
Aku yakin kau pun tak tahu
Sesuatu terus menghimpit
Menjeratku menghalangi pandanganku.
Cak Jabo, sehat selalu
ACP
No comments:
Post a Comment