Prabu Sri Suhita (ejaan China Su King Ta[1]) adalah maharani Majapahit keenam yang memerintah tahun 1429–1447 M, bersama dengan suaminya yang bernama Aji Ratnapangkaja.
Suhita memerintah berdampingan dengan suaminya, Ratnapangkaja, yang bergelar Bhatara Parameswara Ratnapangkaja. Pada tahun 1433 Suhita membalas kematian Bhre Wirabhumi dengan cara menghukum mati Raden Gajah alias Bhra Narapati penguasa Djinggan. Dari berita ini terasa masuk akal kalau hubungan Bhre Wirabhumi dan Suhita adalah kakek dan cucu, meskipun tidak disebut secara tegas dalam Pararaton.
Nama Suhita juga muncul dalam kronik Tiongkok dari Kuil Sam Po Kong sebagai Su-king-ta, yaitu raja Majapahit yang mengangkat Gan Eng Cu sebagai pemimpin masyarakat Tionghoa di Tuban dengan pangkat A-lu-ya. Tokoh Gan Eng Cu ini identik dengan Arya Teja, kakek Sunan Kalijaga.
Dalam versi lain Suhita dikenal dengan Ratu Kencana Wungu karena sering berkeliling kerajaan dengan Kereta kuda berwarna ungu, dia juga dikenal dengan kisah sayembara nya Damarwulan untuk membunuh Minak Jingga.
Sumber: Wikipedia
No comments:
Post a Comment