H.R. Wasita Kusumah adalah Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) kedua. Beliau diangkat menjadi Gubernur NTB menggantikan Ruslan Tjakraningrat, periode 1968-1979. Wasita Kusumah ini adalah pria kelahiran Tasikmalaya Jawa Barat. Sesudah Purna Bhakti dari jabatan Gubernur NTB, beliau memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Tasikmalaya dan kembali sebagai petani. Karena memang beliau berasal dari keluarga petani. Ada sebuah kisah tentang beliau ketika sudah kembali menjadi Petani dan hidup tenang di desa yang berada di antara Kecamatan Indihiyang dan Cisayong Tasikmalaya. Di suatu siang, pak Wasita dengan mengenakan pakaian petani berselendang kain sarung dan cangkul ditangan, sedang nongkrong di pematang sawahnya. Tiba-tiba muncul seorang nenek dan memanggilnya dalam Bahasa Sunda. “Jang cing tulungan nini pangalakeun kalapa engke diburuhan “ (Nak coba nenek minta tolong petikan buah kelapa nanti diberi upah). Pak Mantan gubernur ini langsung seketika itu mengikuti permintaan si nenek tersebut dan memanjat pohon kelapa milik si nenek. Sore harinya Pak Wasita kedatangan seorang anak kecil suruhan nenek pemilik pohon kelapa yang menyuruh manjat tersebut. Si anak kecil membawa sebungkus nasi dengan ikan asin sambil berkata “nuhun” (terima kasih), ini sekedar upah manjat/memetik kelapa dari nenek”, ujar anak tersebut. Sebungkus nasi dan ikan asin itu diterima Pak mantan gubernur dengan senang hati dan berpesan melalu anak suruhannya agar Sang Nenek sudi datang ke rumahnya di sore hari. Serta merta sang nenek setelah mengetahui siapa yang disuruh manjat pohon tersebut. Ia langsung datang ke rumah Pak Wasita sambil menangis minta maaf. Pak Wasita menyambutnya sambil tersenyum penuh keramahan. Beliau minta Nenek datang ke rumahnya karena niatnya mau diajaknya jalan-jalan keliling kota Tasikmalaya dengan mobilnya. Peristiwa ini di eranya cukup membuat heboh warga Indihiang-Cisayong Tasikmalaya. Sumber: Harian Umum AB, 24-07-1981. Koleksi Surat Kabar Langka-Perpustakaan Nasional Salemba (SKALA-Team) #tokoh #gubernur #NTB #Tasikmalaya

 H.R. Wasita Kusumah adalah Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) kedua. Beliau diangkat menjadi Gubernur NTB menggantikan Ruslan Tjakraningrat, periode 1968-1979.  Wasita Kusumah ini adalah pria kelahiran Tasikmalaya Jawa Barat. 

Sesudah Purna Bhakti dari jabatan Gubernur NTB, beliau memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Tasikmalaya dan kembali sebagai petani.  Karena memang beliau berasal dari keluarga petani.

Ada sebuah kisah tentang beliau ketika sudah kembali menjadi Petani dan hidup tenang di desa  yang berada  di antara  Kecamatan Indihiyang  dan Cisayong Tasikmalaya. Di suatu siang, pak Wasita dengan mengenakan pakaian petani berselendang kain sarung dan cangkul ditangan, sedang nongkrong di pematang sawahnya. Tiba-tiba muncul seorang nenek  dan memanggilnya dalam Bahasa Sunda. “Jang cing tulungan nini pangalakeun kalapa engke diburuhan “ (Nak coba nenek minta tolong petikan buah kelapa nanti diberi upah). Pak Mantan gubernur ini langsung seketika  itu mengikuti permintaan si nenek tersebut dan memanjat pohon kelapa milik si nenek.

Sore harinya Pak Wasita kedatangan seorang anak kecil suruhan nenek pemilik pohon kelapa yang menyuruh manjat tersebut. Si anak kecil membawa sebungkus nasi dengan ikan asin sambil berkata “nuhun” (terima kasih), ini sekedar upah manjat/memetik kelapa dari nenek”, ujar anak tersebut.  Sebungkus nasi dan ikan asin itu diterima Pak mantan gubernur dengan senang hati dan berpesan melalu anak suruhannya agar Sang Nenek sudi datang ke rumahnya di sore hari.  

Serta merta sang nenek setelah mengetahui siapa yang disuruh manjat pohon tersebut. Ia langsung datang ke rumah Pak Wasita sambil menangis minta maaf. Pak Wasita menyambutnya sambil tersenyum penuh keramahan. Beliau minta Nenek datang ke rumahnya karena niatnya mau diajaknya jalan-jalan keliling kota Tasikmalaya dengan mobilnya. Peristiwa ini di eranya cukup membuat heboh warga Indihiang-Cisayong Tasikmalaya.

Sumber: Harian Umum AB, 24-07-1981. Koleksi Surat Kabar Langka-Perpustakaan Nasional Salemba (SKALA-Team)

#tokoh #gubernur #NTB #Tasikmalaya