ZUSTER M. WEIJERMANS : Sang Direktris Wanita Rumah Sakit Militer Magelang
Oleh : Chandra Gusta Wisnuwardhana
Mungkin tidak banyak sosok perempuan yang bisa masuk ke dalam lingkup militer kolonial dan menduduki posisi puncak dalam sebuah institusi yang kerap mendapat label keras, kejam dan seram ini. Militair Hospitaal atau Rumah Sakit Militer Magelang merupakan salah satu dari sekian rumah sakit yang didirikan paling awal di Hindia dimana kompleks bangunannya baru rampung dipenghujung pergantian abad ke-19. Menduduki posisi direktur sebuah institusi yang sudah memiliki sejarah yang panjang dan menolong ribuan nyawa serdadu dan sipil ini tentu hal yang tidak mudah, terlebih lagi jika ia adalah perempuan. Namun, hal menarik terjadi ketika Zuster (Suster) Marie Weijermans, Kepala Suster Rumah Sakit Militer di Malang, ditunjuk menjadi Direktris Militair Hospitaal Magelang pada 1939.
Jalan panjang Zuster Marie Weijermans menjadi pekerja kemanusiaan dan kesehatan dimulai pada 1 Oktober 1912 ketika ia bekerja sebagai perawat tanpa ijazah. Kemudian antara tahun 1916 - 1917, ia bekerja di rumah sakit jiwa di Eendegeest. Setelah berhasil menyelesaikan pendidikannya, Zuster M Weijermans bekerja di Rumah Sakit di Den Haag untuk merawat ODGJ dan orang berpenyakit syaraf lainnya. Pada 28 Januari 1919, dia kembali berhasil menamatkan studinya di jurusan keperawatan umum. Tidak hanya itu, Zuster Wijermans juga mampu mendapatkan gelar diploma perawat bersalin setengah tahun kemudian.
Suster Marie Weijermans kemudian meninggalkan Rumah Sakit Den Haag pada tahun 1921 untuk berkarya di Hindia, dimana ia bekerja di beberapa Rumah Sakit Militer seperti di Weltevreden, Ambon dan Malang. Setelah bekerja selama 7 tahun di Hindia, pada 1928, zuster Wijermans mengambil cuti pulang ke Belanda untuk pertama kalinya. Sekembalinya di cuti di Belanda, ia kembali lagi ke Hindia dan bekerja di Magelang dan kemudian berpindah di Malang. Cuti keduanya pulanb ke negeri Belanda kembali diambil pada tahun 1936.
Pada 1 Oktober 1937, ketika peringatan perak (25 tahun) karyanya sebagai perawat diperingati, ia diangkat menjadi kepala perawat Rumah Sakit Militer di Malang. Di sana, Sister Weijermans bertanggung jawab atas pengawasan umum perawat dan semua rumah sakit wanita dan anak-anak. Dalam bekerja, Zuster Weijermans selalu bekerja dengan cara yang menyenangkan, halus dan ceria. Banyak orang yang merasa kehilangan takala zuster weijermans harus berpindah dari Malang ke Magelang. Zuster Weijermans menggantikan posisi Zuster De Vries, yang merupakan direktris Rumah Sakit Militer di Magelang dimana ia akan dipindah ke Malang menduduki jabatan Zuster Weijermans sebagai kepala perawat di Malang.
Kemungkinan, Zuster Weijermans sempat merasakan pahitnya masa-masa sulit menjadi direktris Militari Hospitaal di awal-awal masa pendudukan Jepang atas kota Magelang.
- Chandra Gusta Wisnuwardana -
Diolah dari de Indische Courant dan de Soerabaijasch Handelsblad 18 dan 19 Januari 1939.
No comments:
Post a Comment