🇮🇩PAHLAWAN NASIONAL: TEUNGKU FAKINAH (1856-1938)🇮🇩
Tulisan yang benar, bukan narasi kolonial.
🎖️Belanda pun dibuat berkeringat dingin sampai harus mengerahkan pasukan super besar untuk menggempur Lam Krak sekitar Juni 1896. Muka sejarawan Belanda pun malu menuliskan Kernal J.W. Stempoort yang mati kutu melawan panglima perang perempuan!
Perlawanan Fakinah adalah perlawanan yang mengguncang dunia. Tentara Belanda dibuat kewalahan dengan gagah beraninya pasukan Sukey pimpinan Fakinah lewat aksi patriotik “serang mundur”-nya. Sekitar Agustus 1896, mereka mundur ke Cot Ukam. Dari benteng pertahanan ini mundur lagi ke Gleeyeung, lantas mundur ke Indrapuri. Fakinah tak pernah kendur melakukan perlawanan. Dari Indrapuri, Fakinah dan pasukannya membuat garis pertahanan berturut-turut di Lamsi, Seulimeum, dan Lam Tamot. Sempat hijrah ke Pidie, mereka mundur dan membuat garis pertahanan di Tangse.
Tak sedikit tentara Belanda yang bersimbah darah dan rebah mencium tanah. Belanda pun semakin dibuat depresi ketika Fakinah dan pasukannya memutuskan bergerilya. Dari Tangse, mereka mengarungi rimba raya menuju Pase dan kemudian menuju Gayo Luas. Intelijen-intelijen Belanda semakin suka marah-marah, sebab berbulan-bulan tak berhasil memburu Fakinah. Fakinah dan pasukannya selicin belut sampai Belanda tak mau mengakui telah bertekut lutut.(Hendra Sugiantoro).🎖️
Sumber matapadi.co
Picture: tirto.id
(Hanya mengambil gambar. Julukan Dewi Gerilya dari Aceh. Barangkali kita bisa temukan istilah lebih heroik lagi)
No comments:
Post a Comment