04 December 2023

BALUMBUNGAN, ARTI SEBUAH NAMA By, Warisan Adiluhung Blambangan Nama Balumbungan berasal dari nama sebuah tanaman yang tumbuh subur di negeri itu yaitu tanaman Lumbu. Lumbu adalah bahasa Kawi dari tanaman Talas/ Lateng/ Walur/ Balur, maka tak heran nama ibukotanya disebut Baluran. Jadi bisa dipastikan Kadipaten Balumbungan bertempat di Baluran. Dalam prasasti Congapan tahun 1010 Ç/1088M yang ditemukan di Sumberbaru, Jember menyebut bahwa Balumbungan adalah negeri yang subur dan kaya. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Mpu Prapanca dalam Negarakertagama nya yang menyebut daerah kaya itu sebagai Balumbung yang berasal dari kata " Lumbung ". Diceritakan bahwa pada tahun 1347, Dalem Makambika putra mendiang Sri Astasura Ratna Bhumi Banten dari Bedahulu membalas dendam atas gugurnya raja Bedahulu tersebut. Penyerangan itu mengakibatkan seorang Mangkubhumi Samidha Medang Kawitan sekaligus seorang Ajar Kandang Lembu yang bernama Mpu Mahisa Suradenta gugur. Dalam penyerangan itu pula mengakibatkan Adipati Patukangan Arya Sura Adikara mengungsi ke Lamajang. Gugurnya Mpu Mahisa Suradenta dikarenakan penolakan sang Ajar untuk membantu raja Bedahulu menghalau pasukan Majapahit dari padepokan Balumbungan. Ki Ajar Mpu Mahisa Suradenta lebih memilih menepati sumpah setianya kepada Majapahit ketimbang membantu raja Bedahulu Sri Astasura Ratna Bhumi Banten. Menanggapi keadaan yang tak terkendali di Bali, Balumbungan, dan lombok atas laporan Senopati Damar Wulung Wijaksara, akibat kekacauan yang dibuat oleh Dalem Makambika beserta pengikutnya. Maka Mahapatih Gajah Mada mengusulkan putra-putra Sri Çoma Kepakisan untuk menumpas para pemberontak-pemberontak tersebut di daerah Balumbungan, Bali dan Sumbawa. Sri Çoma Kepakisan adalah putra Mpu Tantular Dang Hyang Kepakisan. Sri Çoma Kepakisan adalah guru sekaligus sahabat Gajah Mada yang menjadi Dang Hyang di Bhumi Daha. Setelah berhasil mengatasi kekacauan yang dibuat oleh Dalem Makambika beserta pengikutnya, putra-putra Rshi Çoma Kepakisan diangkat sebagai penguasa di daerah-daerah yang dulu pernah dikuasai musuh. Putra-putra Sri Çoma Kepakisan tersebut masing-masing adalah, 1. Sira Dalem Sri Bima Chili Kepakisan yang diangkat sebagai Adipati pertama di Balumbungan pada tahun 1352-1406 2. Sri Bima Çakti Kepakisan yang diangkat sebagai Adipati di Pasadehan( Pasuruhan ) 3. Sri Aji Kresna Kepakisan yang diangkat sebagai Adipati pertama Nagara Jawa di Bali 4. Dalem Ayu Kepakisan atau Ketut Kepakisan yang diangkat sebagai Adipati di Sumbawa Melihat tahun pengangkatan Sira Dalem Sri Bima Chili Kepakisan yaitu tahun 1352 menandakan bahwa berdirinya Kadipaten Balumbungan berdiri sejak tahun tersebut. Untuk lebih tau siapa itu Sira Dalem Bima Chili Kepakisan telah diuraikan di beranda saya. Jadi jelas bahwa undangan yang datang dalam pesta penyambutan Baginda Raja Prabu Hayam Wuruk di Patukangan adalah Adipati Balumbungan I yaitu Sira Dalem Sri Bima Chili Kepakisan. Dan jelas pemberian anugrah Swatantra desa Katapang dalam salinan prasasti Trowulan I diberikan kepada Adipati Balumbungan pula. Sumber: Prasasti Congapan Prasasti Trowulan I Negarakrtagama Babad Dalem Babad Pasek Babad Nararya TegehKori

 BALUMBUNGAN, ARTI SEBUAH NAMA


By, Warisan Adiluhung Blambangan  


    Nama Balumbungan berasal dari nama sebuah tanaman yang tumbuh subur di negeri  itu yaitu tanaman Lumbu.

Lumbu adalah bahasa Kawi dari tanaman Talas/ Lateng/ Walur/ Balur, maka tak heran nama ibukotanya disebut Baluran.

Jadi bisa dipastikan Kadipaten Balumbungan bertempat di Baluran. 


Dalam prasasti Congapan tahun 1010 Ç/1088M yang ditemukan di Sumberbaru, Jember menyebut bahwa Balumbungan adalah negeri yang subur dan kaya. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Mpu Prapanca dalam Negarakertagama nya yang menyebut daerah kaya itu sebagai Balumbung yang berasal dari kata " Lumbung ".


   Diceritakan bahwa pada tahun 1347, Dalem Makambika putra mendiang Sri Astasura Ratna Bhumi Banten dari Bedahulu membalas dendam atas gugurnya raja Bedahulu tersebut. Penyerangan itu mengakibatkan seorang Mangkubhumi Samidha Medang Kawitan sekaligus seorang Ajar Kandang Lembu yang bernama Mpu Mahisa Suradenta gugur.

Dalam penyerangan itu pula mengakibatkan Adipati Patukangan Arya Sura Adikara mengungsi ke Lamajang.


Gugurnya Mpu Mahisa Suradenta dikarenakan penolakan sang Ajar untuk membantu raja Bedahulu menghalau pasukan Majapahit dari padepokan Balumbungan. Ki Ajar Mpu Mahisa Suradenta lebih memilih menepati sumpah setianya kepada Majapahit ketimbang membantu raja Bedahulu Sri Astasura Ratna Bhumi Banten.


Menanggapi keadaan yang tak terkendali di Bali, Balumbungan, dan lombok atas laporan Senopati Damar Wulung Wijaksara, akibat kekacauan yang dibuat oleh Dalem Makambika beserta pengikutnya. Maka Mahapatih Gajah Mada mengusulkan putra-putra Sri Çoma Kepakisan untuk menumpas para pemberontak-pemberontak tersebut di daerah Balumbungan, Bali dan Sumbawa.

Sri Çoma Kepakisan adalah putra Mpu Tantular Dang Hyang Kepakisan.

Sri Çoma Kepakisan adalah guru sekaligus sahabat Gajah Mada yang menjadi Dang Hyang di Bhumi Daha.


Setelah berhasil mengatasi kekacauan yang dibuat oleh Dalem Makambika beserta pengikutnya, putra-putra Rshi Çoma Kepakisan diangkat sebagai penguasa di daerah-daerah yang dulu pernah dikuasai musuh.

Putra-putra Sri Çoma Kepakisan tersebut masing-masing adalah,


1. Sira Dalem Sri Bima Chili Kepakisan yang diangkat sebagai Adipati pertama di Balumbungan pada tahun 1352-1406


2. Sri Bima Çakti Kepakisan yang diangkat sebagai Adipati di Pasadehan( Pasuruhan )


3. Sri Aji Kresna Kepakisan yang diangkat sebagai Adipati pertama Nagara Jawa di Bali


4. Dalem Ayu Kepakisan atau Ketut Kepakisan yang diangkat sebagai Adipati di Sumbawa


   Melihat tahun pengangkatan Sira Dalem Sri Bima Chili Kepakisan yaitu tahun 1352 menandakan bahwa berdirinya Kadipaten Balumbungan berdiri sejak tahun tersebut.

Untuk lebih tau siapa itu Sira Dalem Bima Chili Kepakisan telah diuraikan di beranda saya.

Jadi jelas bahwa undangan yang datang dalam pesta penyambutan Baginda Raja Prabu Hayam Wuruk di Patukangan adalah Adipati Balumbungan I yaitu Sira Dalem Sri Bima Chili Kepakisan.

Dan jelas pemberian anugrah Swatantra desa Katapang dalam salinan prasasti Trowulan I diberikan kepada Adipati Balumbungan pula.



Sumber:


Prasasti Congapan

Prasasti Trowulan I

Negarakrtagama

Babad Dalem

Babad Pasek

Babad Nararya TegehKori

No comments:

Post a Comment