Namanya Hanoch Luhukay, kelahiran Ambon. Tahun 1947, ia sudah sering ke kota Makassar namun baru tahun 1949 menetap di Makassar. Tahun 1951 memutuskan untuk kuliah di Fakultas Sospol Yogyakarta.
Sejak masih mahasiswa, beliau ini memiliki hobi yang unik yaitu mengumpulkan dan memelihara surat kabar. Semua surat kabar yang sampai ke tangannya akan aman. Tidak bakal dijual , ditempel di dinding atau menjadi membungkus makanan. Semua disimpan, dipelihara. Disemprot pula dengan insektisida supaya tidak dimakan binatang sebangsa rayap.
Ketika beliau sudah menjadi dosen Universitas Hasanuddin dan tinggal di kompleks Unhas Jl Andi Mapapnyukki 62, hampir semua kamar di rumahnya penuh dengan pelbagai surat kabar. Ketika masih jadi dosen ia tak pernah mempunyai kendaraan maka garasi dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan koleksi surat kabar. Selain itu ia juga menyimpan banyak dokumen dan karya sastra terutama karya sastra dari para seniman daerah yang belum diterbitkan.
Hasil dari hobi uniknya ini, ia menyimpan dokumen ashil interogasi pihak Belanda terhadap pahlawan Wolter Mohonsidi. Sehingga bisa mengungkap bahwa Wolter gugur sebagai kesuma bangsa pada 56 September 1949.
Koleksinya sering dimanfaatkan mahasiswa, dosen, wartawan bahkan masyarakat umum sering datang berkunjung ke rumahnya. Banyak juga para sarjana dari Australia, Amerika dan Jerman telah pernah menikmati secara gratis koleksi miliknya.
Dengan koleksi surat kabar daerah yang dipunyainya, ia pernah dimintai bantuan Kodam XIV Hasanuddin untuk menghimpun kegiatan Kodam tersebut antara 1968-1971 dan Pemda Makassar antara 1965-1971.
Ia juga mengoleksi terbitan Harian Pedoman Rakyat Makassar selama 17 tahun. Harian Tegas dan Fajar selama terbitnya. Dan banyak lagi surat kabar harian/mingguan lainnya yang terbit di Makassar. Sebuah hobi yang membahagiakan pemiliknya, sekaligus membantu dan menyenangkan banyak orang.
Sumber: Kompas, 4-11-1982. Koleksi Surat Kabar Langka-Perpustakaan Nasional Salemba (SKALA-Team)
#tokoh #sejarawan #hobi #kolektur #suratkabar #majalah #Ambon #Makassar
No comments:
Post a Comment