KI AGENG KARANG LO
Ki Ageng Ampuhan II atau lebih dikenal dengan Ki Ageng Karang Lo adalah seorang tokoh atau Sesepuh masyarakatdi Taji Prambanan yang disegani dan dikenal sangat mumpuni dibidang olah spiritual. Disamping itu Beliau sebagai keturunan Raja Demak juga gigih menyebarkan agama Islam di daerah Taji dan sekitarnya.
Pada Suatu hari ada rombongan iring iringan dari daerah timur ( sekarang Surakarta ) yang akan menuju ke arah hutan Mentaok. Rombongan tersebut adalah rombongan Ki Ageng Pemanahan dan keluarganya serta para pengikutnya yang bermaksud untuk menuju ke hutan Mentaok yaitu tempat yang dihadiahkan oleh Sultan Hadiwijaya kepada Ki Ageng Pemanahan dan Danang Sutawijaya putranya yang telah berhasil melumpuhkan Arya Penangsang.Mengingat perjalanan yang sangat panjang, rombongan tersebut bermaksud untuk berhenti istirahat di daerah Taji Prambanan dan secara kebetulan sesepuh daerah tersebut yaitu Ki Ageng Karang Lo menyambut dan menjamu rombongan Ki Ageng Pemanahan karena bagaimanapun Ki Ageng Pemanahan masih family jauh, sama sama keturunan Raja Brawijaya V juga Sunan Ampel. Dan Ki Ageng Pemanahan adalah cucu dari Ki Ageng Selo seorang Tokoh dari Selo yang disegani oleh rakyatnya.Selain menjamu dengan hidangan yang sangat memuaskan. Ki Ageng Karang Lo juga berkenan untuk mengantar rombongan hingga sampai hutan Mentaok. Dan secara kebetulan di tepian Kali Opak mereka bertemu dengan Sunan Kalijaga yang sangat terkesan dengan ketulusan dan kebaikan Ki Ageng Karang Lo. Kepada Ki Ageng Pemanahan , Sunan Kalijaga berpesan untuk selalu mengingat kebaikan Ki Ageng Karang Lo serta membalas kebaikannya . Sunan Kalijaga juga berkata bahwa kelak keturunan Ki Ageng Karang Lo akan turut menikmati kemewahan keturunan Ki Ageng Pemanahan.
Setelah membuka hutan Mentaok, dan mendirikan desa Mataram, Hubungan antara Ki Ageng Karang Lo dan Ki Ageng Pemanahan menjadi lebih dekat. Ki Ageng Karang Lo sering berkunjung ke Mataram Kotagede, bahkan Ki Ageng Pemanahan juga mempersilahkan Ki Ageng Karang Lo untuk membangun rumah di daerah Karang Turi Wiyara yang jaraknya sekitar 1200 m dari Kotagede.Sepeninggal Ki Ageng Pemanahan , Hubungan baik Ki Ageng Karang Lo berlanjut kepada putranya yaitu Panembahan Senopati, bahkan beliau yang menyarankan kepada Panembahan Senopati untuk menyuruh Pembayun menyamar sebagai ledek dan dikirim ke tanah Mangir untuk memperdaya Ki Ageng Mangir.
Silsilah Ki Ageng Karang Lo :
Raden Patah ( putra dari Brawijaya V dengan Putri Campa ) menikah dengan Ratu Panggung ( Putri Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila ) menurunkan Raden Alit atau Pangeran Pamekas atau Pangeran sekar ( Putra Bungsu )
Pangeran Alit menurunkan Panembahan Djogorogo, Panembahan Djogorogo menurunkan Ki Ageng Ampuhan, Ki Ageng Ampuhan menurunkan Ki Ageng Ampuhan II yang lebih dikenal dengan nama Ki Ageng Karang Lo .
Ki Ageng Karang Lo berputra :
1. Ki Ageng Haryo Cokronagoro menikah dgn Pembayun ( Janda Ki Ageng Mangir IV )
2. Ki Ageng Noyodipo
3. Raden Megatsari
4. Adipati Tohpati
5. Ki ageng Cucuk Telon atau Ki Ageng Rogas
6. Ki Ageng Selomarto
7. Ki Ageng Cucuk Dandang atau Ngabehi Driyandoko
8. R Ay Ronggo Kajiwan ( menikah dengan Pangeran Ronggo Kajiwan putra Sultan Agung )
Ki Ageng Cucuk Telon berputra : 1. Ki Ageng Cucuk Depok & 2. Ki Ageng Tambak Yudho
A.Ki Ageng Cucuk Depok berputra :
1. Ki Ageng Cucuk Singowongso
2. Ki Ageng Suranagoro
3. KI Ageng Wirodikoro
4. Ki Ageng Kerti ing Ketonggo
5. Ki Ageng Wirosroyo
6. Ki Ageng wirosuto
7. Nyai Ageng Doyowongso
Ki Ageng Cucuk Singowongso peputra :
1. Kyai Banat berputra Kyai Sutawijaya
2. Kyai Kerti Bacut Sutojoyo
Kyai Kerti Bacut Sutojoyo berputra :
1. R Ay Balitar menikah dengan Pangeran Balitar
2. Nyai Sutawijaya menikah dengan Kyai Sutawijaya ( putra Kyai Banat )
3. Kyai Sumowongso
4. Kyai Himbotruno
5. Nyai Himbowongso
6. Nyai Surotruno menikah dengan Kyai Surotruno ( putra Ki Ageng Suronagoro )
Kyai Sutawijaya yang menikah dengan Nyai Sutawijaya menurunkan Kyai Ngabehi Jagaswara atau Mas Tg Wiraredja ( Mas Tg Wiraredja dimakamkan di Makam Adji Pajang Surakarta )
Mas Tg Wiraredja menurunkan :
1. Mas Adjeng Mojosongo
2. RT Panji Cokronagoro
3. Mas Roro Handawiyah menjadi Permaisuri Sinuwun Pakubuwana III dengan gelar Kanjeng Ratu Kencana atau Kanjeng Ratu Beruk.
4. RT Wiryodirjo, Bupati Ponorogo
5. RT Surodilogo Bupati Gedong Tengen
6. Raden Ngabehi Surodipuro
7. R Ay Surodiningrat
8. RT Prawirodipuro
9. Raden Pandji Djoyolengkoro
10. RAy Wirodimedjo Probolinggo
11. Raden Bagus Benno
Mas Roro Handawiyah menjadi Permaisuri Sinuwun Pakubuwana III dengan gelar Kanjeng Ratu Kencana atau Kanjeng Ratu Beruk.
Kanjeng Ratu Beruk Permaisuri Sinuwun Pakubuwana III menurunkan :
1. Susuhunan Pakubuwana IV
2. GKR Suwiyah menikah dengan Pangeran Maduretno
3. GKR Supiyah menikah dengan KPH Purbonegoro ( putra KGPAA MN I )
4. RMG Saliyo dewasa bernama KGPH Mangkubumi I dimakamkan di Laweyan
5. KGPH Buminoto
6. Kanjeng Ratu Timur menikah dengan Bupati Kudus bergelar Kanjeng Ratu Kudus
Ki Ageng Suronagoro putra dari Ki Ageng Cucuk Depok menurunkan :
Kyai Surotruno menikah dgn Nyai Surotruno menurunkan Ngabehi Djoyokartiko, Ngabehi Djoyokartiko menurunkan Ngabehi Honggodjoyo . Ngabehi Honggojoyo menurunkan Mas Ayu Ramtamsari yang menikah dengan Susuhunan Pakubuwana IV menurunkan Susuhunan Pakubuwana VIII.
B.Kyai Tambakyudha berputra :
1. R Ay Nerangkusuma menjadi istri patih Nerangkusuma ( putra Pangeran Pekik ) berputra :
1. Raden Citrokusumo
2. Raden Drepoyudo
Raden Citrokusumo berputra Ki Citroyudho, Ki Citroyudho menurunkan Ki Kartoyudho.
Ki Kartoyudho menurunkan :
1. Kanjeng Ratu Kenconowulan garwa Sultan Hamengkubuwana II
2. Prawironoto
3. Prawirodiwiryo mantri lebet
Kanjeng Ratu Kenconowulan Garwa Sultan Hamengkubuwana II menurunkan :
1. Gusti Kanjeng Ratu Ayu Ratna Supira menikah dengan KGPAA Paku Alam II
2. Gusti Kanjeng Ratu Anom menikah dengan KGPH Purbokusuma ( putra Sultan HB III )
3. Gusti Kanjeng Ratu Timur menikah dengan KPA Natasuma ( putra KGPAA PA I )
4. Gusti Kanjeng Ratu Sasi menikah dengan Patih Danureja III ( putra Patih danureja I )
Raden Kentol Drepoyudo menikah putri Raden Lamongan menurunkan Raden Sastro Penglaras.
Raden Sastro Penglaras menurunkan Kyai Sastromenggolo.
Kyai Sastromenggolo menurunkan Kentol Mertowidjoyo.
Kentol Mertowidjoyo menurunkan Kentol Trunomenggolo.
Kentol Trunomenggolo menurunkan Ngabehi Djogowiryo Panewu Gladag Kraton Yogyakarta
Menurunkan:
1. Mas Ajeng Sastromenggolo
2. Mas Ajeng Djoyosuponto
Mas Ajeng Sastromenggolo menurunkan Raden Mulyaningsih. Raden Mulyaningsih garwa ampil KPH Hadinegoro ( putra Sultan HBII ) menurunkan:
1. Raden Atmosuwarno
2. Kanjeng Raden Adipati Danuredja V, Patih Kraton Yogyakarta. Menikah dengan Gusti Kanjeng Ratu Pembayun putri Sultan HB VI.
Mas Ajeng Djoyosuponto menikah dengan Buyut dari Patih Danureja I menurunkan Mas Ajeng Purwowijoyo. Mas Ajeng Purwomijoyo menurunkan Mas Ajeng Widaningsih garwa ampil Raden Riyo Danuasmoro ( putra KPH Juru Ridder ) menurunkan:
1. Raden Bagus Suhud
2. Raden Bagus Salim
No comments:
Post a Comment