TONY KOESWOYO - "KOES PLUS TUNGGU SEKARAT".
"Masyarakat tahunya Koes Plus itu hebat, setiap tahun bisa bikin album, tour show keliling Indonesia & duitnya pasti banyak", mendadak Tony Koeswoyo buka suara tanpa ditanya.
Tony melampiaskan isi hatinya, gara2 komentar Benny Likumahuwa & Abadi Soesman dibeberapa kediaman ibukota. Mereka berdua mengatakan sudah waktunya Koes Plus menjadi The Beatles Indonesia, punya perusahaan rekaman sendiri dan mendirikan museum atau monumen.
"Benny & Abadi pikir kita2 semua duitnya 'akeh', mereka gak tahu kalau Koes Plus ibaratnya menderita penyakit kanker berat didalamnya, tinggal tunggu sekarat", tandas Tony.
Tony mengaku dirinya bersama Yok & Yon serta Mury, hidup berselimutkan hutang yang jumlahnya cukup besar. "Mulai dari rumah, mobil, perabot dan tetep bengek lainnya, semua merupakan hasil hutang, kadang2 kita terpaksa berhutang ke warung, punya duit cuma buat biaya sekolah anak2 jangan sampai terputus", lanjut Tony.
Hutang terbesar Koes Plus ada ditangan PT Remaco yang dicicil lewat pembuatan album, perhitungannya 60% buat Remaco, sisanya buat Koes Plus yang harus dipotong lagi buat bayar hutang ke pihak lain. "Paling banyak dibawa pulang gak lebih dari 15%, semuanya dikasih ke 'bojo' ku buat pengeluaran belanja setiap hari", terang Tony.
Walau demikian dari Tony, Yok & Yon, Mury tak menyerah begitu saja terhadap nasib. "Memang menyebalkan kami cuma bisa hidup dari hutang disana sini", tutup Tony.
No comments:
Post a Comment