Tentunya kita sudah mengenal para tokoh besar yang menduduki jabatan sebagai Presiden Indonesia. Untuk tokoh yang pernah menduduki jabatan wakil presiden, yang pertama ada Mohammad Hatta di era kepemimpinan Presiden Soekarno. Wakil Presidennya di Era pemerintahan Orde Baru di antaranya ada Sultan Hamengkubuwono IX, kemudian Adam Malik.
Sedikit cerita tentang Adam Malik. Kampung halaman Ibunya dan Keluarga Adam Malik sebenarnya berasal dari daerah Cemor, negara bagian Perak Semenanjung Tanah Melayu (sekarang masuk Malaysia). Ibu kandung Adam bernama Salamah tinggal di Cemor. Lalu dipersunting oleh Haji Abdul Malik, ayah Adam yang semula berdagang kecil-kecilan sampai usaha menjahit di Pematang Siantar Sumatera Utara. Adam dilahirkan pada 22 Juli 1917 di sebuah rumah tingkat dua terletak di Kedai Padang Panjang (Jalan Pasar No. 48) Pematang Siantar. Ia anak ketiga dari 10 bersaudara.
Sekolah resmi pertamanya adalah HIS (Hollandsch Inlandsche School) atau sekolah rendah Belanda Bumiputra, Kemudian dilanjutkan di sekolah Thawalib Parabek di Sumatera Barat dan belajar pada Syeikh Abdullah Afidudin dan Syeikh Abd. Rahim. Sesudah itu Adam tidak pernah masuk sekolah resmi pemerintah lagi.
Sukses yang dicapai Adam, karena ia sorang autodidak atau disebut dengan self-made-man. Tidak mudah untuk menjadi orang yang disebut self-made-man, karena harus mempunyai kemauan keras, kerajinan, ketekunan dan tekad yang kuat. Ketika usai 17 tahun, Adam sempat ditangkap dan dihukum Belanda karena kegiatan politiknya. Ia perah terkena “peraturan bui” yakini mesti memakai baju putih yang bergaris-garis hitam. Baju khas orang hukuman saat itu. Pemerintah Padang Sidempuan bekerja sama dengan pengurus penjara waktu itu memaksa orang-orang hukuman termasuk Adam Malik untuk menyapu jalan di muka umum di kota Padang Sidempuan.
Sejak muda aktif berorganisasi, tercatat pernah memimpin beberapa partai politik di Indonesia sebelum kemerdekaan. Sesudah Indonesia merdeka, beliau turut melahirkan partai Murba, kemudian pindah ke Golkar. Beliau sering tak bertahan lama di satu partai politik, lebih konsisten di dunia jurnalistik atau kewartawanan, dan menjadi salah satu pendiri Kantor Berita Antara. Pernah ikut menerbitkan surat kabar “Pembela Proklamasi” pada tahun 1955
Di dunia internasional, beliau juga adalah pencetus lahirnya ASEAN (organisasi persatuan negara-negara di kawasan Asia Tenggara). Pernah terpilih sebagai Ketua Sidang Majelis Umum PBB ke 26 di New York Amerika Serikat pada tahun 1971. Menjadikan beliau tercatat sebagai orang Indonesia pertama dan satu-satunya yang pernah menjabat sebagai ketua Majelis Umum PBB.
Satu pribadi yang menarik amat menonjol dari Adam Malik ini adalah orangnya ramah dan rendah hati, meskipun sudah menjadi orang penting sifat dan sikapnya tidak berubah ( dalam buku “Hidup dan Perjuangan Adam Malik”/oleh Bachtiar Djamil, 1980: hal 2).
Sumber: Pelita 14 Mei 1979 & Sinar Harapan 4 Desember 1980. Koleksi Surat Kabar Langka Salemba-Perpustakaan Nasional RI (SKALA-Team).
#tokoh #wakilPresiden #PadangSidempuan #wartawan #diplomat
No comments:
Post a Comment