TENTANG PERKEMBANGAN KOTTA
Kota bukan ciptaan dari satu generasi, namun ia terus tumbuh dari generasi yang satu ke generasi berikutnya. Ia adalah proses interaksi antar generasi yang merentang selama berpuluh atau bahkan beratus tahun. Dalam pengalaman sejarah, kota tidak tumbuh menuju suatu sistem tertentu milik satu generasi tertentu yang dianggap lebih unggul. Namun, ide dari satu generasi ‘tumbuh dan mati’ dibagian suatu kota. Sementara ide dari generasi berikutnya ‘tumbuh dan mati’ dibagian lain kota. Jadi kota merupakan kolase - kolase sejarah yang saling mengisi dan melengkapi dan hendaknya tidak saling menegasi.
Kota bukan ciptaan dari satu generasi, namun ia terus tumbuh dari generasi yang satu ke generasi berikutnya. Ia adalah proses interaksi antar generasi yang merentang selama berpuluh atau bahkan beratus tahun. Dalam pengalaman sejarah, kota tidak tumbuh menuju suatu sistem tertentu milik satu generasi tertentu yang dianggap lebih unggul. Namun, ide dari satu generasi ‘tumbuh dan mati’ dibagian suatu kota. Sementara ide dari generasi berikutnya ‘tumbuh dan mati’ dibagian lain kota. Jadi kota merupakan kolase - kolase sejarah yang saling mengisi dan melengkapi dan hendaknya tidak saling menegasi.
Transformasi yang
bersifat patologis (merusak) kemudian banyak terjadi di kota - kota
yang secara ekonomi sedang “naik daun” atau kota - kota yang secara
sadar merubah wajah kotanya agar terlihat lebih modern demi mengejar
ketertinggalan dari kota yang lebih dulu maju. Terkadang, cara yang
ditempuh untuk mengakomodasi kepentingan - kepentingan itu adalah dengan
cara melumat bangunan tua nya yang sudah ada sejak beberapa generasi.
Menghilangkan bangunan - bangunan tua di sebuah kota seperti layaknya
memutus ingatan kolektif antar generasi dan membunuh jati diri kota itu
sendiri. Kota yang sudah kehilangan bangunan - bangunan tuanya layaknya
manusia yang sudah kehilangan karakter, mengarus kemana zaman bergerak
terombang - ambing dalam ketidak jelasan cita - cita semu.
- Chandra Gusta Wisnuwardana -
Foto : Kawasan Tua Poncol, Magelang
- Chandra Gusta Wisnuwardana -
Foto : Kawasan Tua Poncol, Magelang
Tentang Keindahan dan Tata Kota a la Ir. Herman Thomas Karsten
Masalah keindahan kota bukan hal yang sepele bagi arsitek sekelas Ir. Herman Thomas Karsten. Pria yang sudah banyak malang melintang berkarya di tanah Hindia ini tidak mau main - main dalam hal yang satu ini. Menurutnya keindahan kota bukan merupakan perhiasan kota yang ditambahkan oleh manusia. Ia harus mengalir dengan sendirinya dari penanganan secaa keseluruhan dan terlihat dari bagian detail - detailnya.
Masalah keindahan kota bukan hal yang sepele bagi arsitek sekelas Ir. Herman Thomas Karsten. Pria yang sudah banyak malang melintang berkarya di tanah Hindia ini tidak mau main - main dalam hal yang satu ini. Menurutnya keindahan kota bukan merupakan perhiasan kota yang ditambahkan oleh manusia. Ia harus mengalir dengan sendirinya dari penanganan secaa keseluruhan dan terlihat dari bagian detail - detailnya.
No comments:
Post a Comment