Nyai ronggeng.
Mempunyai nama panggung Nyai Lumar Lumar yaitu semacam jamur yang biasa tumbuh di bawah rumpun bambu yang bisa mengeluarkan cahaya kehijauan dimalam hari, seperti halnya seorang penari ronggeng yang terlihat bersinar dimalam hari.
Nama aslinya adalah Iroh dia adalah seorang penari ronggeng Mashur era 40 an di sekitar Priangan, jadual manggungnya begitu padat bukan hanya di tatar Priangan tapi juga sampai ke Bogor dan Batavia.
Setiap penampilannya diatas panggung mampu menghipnotis semua penonton khususnya kaum Adam, nyai Lumar seperti magnet yang bisa menarik semua laki-laki untuk menari bersamanya dan menguras habis semua isi kantongnya.
Sudah menjadi rahasia umum setelah pertunjukan usai ada semacam lelang, bagi siapa saja yang bisa bayar paling tinggi dia yang akan menghabiskan malam bersama nyai ronggeng untuk menikmati "apem legitnya".
Tapi hanya orang-orang tertentu yang mampu mengajak nyai Lumar " menari" diatas ranjang sehabis pertunjukan, karena taripnya terlalu tinggi kalau pejabat pribumi mungkin setingkat Bupati, wedana atau tuan-tuan Belanda bos perkebunan. Dan siapapun laki-laki yang pernah meniduri nyai Lumar akan jadi kebanggan tersendiri, ironisnya bukan hanya buat dirinya tapi juga istrinya,karena itu akan menaikan status sosialnya.
Penari ronggeng bukan wanita sembarangan mereka telah melakukan berbagai ritual ,dan menguasai berbagai pengasihan, dan juga berbagi susuk penarik ditanamkan ke anggota badannya dari mulai mata, bibir, dagu, dada , bokong sampai alat vital.
Dari ritual-ritual itu yang paling menyakitkan adalah saat diberi ramuan khusus oleh dukun beranak atau Paraji, untuk mencegah kehamilan semacam dikiret, bahkan sampai banyak yang mandul.
Ronggeng selalu identik dengan praktek transaksi esek-esek ini bahkan konon disakralkan, sebelum nyai Ronggeng resmi menyandang gelar penari Ronggeng, pada tarian perdananya ada ritual khusus yang di sebut "Buka Kelambu" yaitu ritual pecah dara bagi si penari, tentu bersama laki-laki yang mampu bayar paling tinggi. Dan Konon bagi si laki-laki ini jadi prestis yang jadi kebanggaan bila mampu memenangkan lelang.
Tidak tahu persis apakah nyai Lumar juga melewati ritual yang sama, hanya orang-orang dekatnya pernah melihat nyai Lumar bermeditasi dalam keadaan telanjang bulat.
Menurut cerita orang-orang tua dulu banyak tamu-tamu berkuda yang mendatangi rumah nyai Lumar. Tidak hanya bangsa pribumi tapi juga ada Tuan-tuan bule, Babah Tiong hoa dan juga ada yang kulit hitam orang dulu nyebutnya bangsa Santung.
Kejayaan nyai Lumar usai saat Jepang masuk, nyai Lumar ditangkap karena dianggap kaki tangan Belanda, dia dibawa ke Bandung, lalu ke Batavia disana ia dijadikan Jugun ianfu wanita penghibur khusus perwira Jepang
Berbagai kekerasan seksual ia alami, karena banyaknya para perwira yang harus ia layani setiap hari. Sampai menurut ceritanya ia pernah mencukur gundul kepalanya biar terlihat jelek. Beberapa kali ia berusaha lari tapi gagal dan bahkan sampai hampir dieksekusi.
Untung ada seorang perwira Jepang yang jatuh hati padanya menolongnya.
Bersama siperwira itu ia sampai dikirim ke Birma atau mungkin Thailand karena ia menyebut Kampchanaburi.
Selepas Jepang kalah tidak dikisahkan bagai mana ia kembali ke tanah air.
Setelah kemerdekaan ia kembali manggung dia banyak menghibur orang-orang Eropa di Bandung, sampai peristiwa Bandung lautan api ia tidak ikut mengungsi karena berada di Cimahi disana ia banyak menghibur tentara Belanda.
Saat perjalanan pulang ke Tasikmalaya ia ditangkap pejuang dan dicurigai sebagai mata-mata Belanda ia digiring ke bibir jurang di sekitar Nagrek untuk di eksekusi, tapi rupanya salah satu opsir menaruh hati padanya lalu ia dilepas.
Beberapa waktu kemudian siopsir bernama Karma itu lalu menikahinya di Garut , selama itu ia memutuskan untuk berhijrah meninggalkan dunia panggung, ia tinggal bersama mertuanya yang seorang Lebe sedangkan suaminya masuk hutan ikut bergerilya.
Beberapa mantan manajernya saat menjadi ronggeng membujuknya untuk kembali ke dunia malam dengan iming-iming uang jutaan ruupiah tapi ia tetap tak bergeming. Ia malah ikut nyantri bersama adik iparnya sambil menunggu suami pulang.
Bulan dan tahun berlalu suaminya tak kunjung pulang sampai dikabarkan dia ikut Hijrah ke Jogja.
Dalam penantian panjangnya itu ia terus mendalami Islam, dengan berguru ke mama haji Ilmawi, yang membantunya berjuang menetralisir semua ilmu-ilmu hitam yang ia pelajari dimasa lalu.
disanalah suatu hari mertuanya kedatangan Tamu dengan dikawal pasukan berseragam hitam ternyata dia adalah Kartosuwiryo yang pernah jadi atasan suaminya saat di Hizbullah
Yang belakangan diketahui sebagai pimpinan Darul Islam. Orang-orang itu mencari keberadaan suaminya.
Sampai satu saat ada kabar baik suami bersama kesatuannya sudah pulang dan Jogja dan berada di Bandung. Ada secercah harapan kalau setelah perang usai ia akan berkumpul kembali bersama suami tercinta.
Sampai suatu hari datang seorang kurir menyampaikan sepucuk surat...
Bersambung.
Diambil dari kisah nyata seorang penari ronggeng, yang direkonstruksi dari berbagai penggalan cerita dari orang-orang yang pernah dekat dengan nyai Lumar.
Admin mencoba terus menggali dari saksi- saksi termasuk keluarga terdekat untuk kelanjutan cerita ini.
Untuk kelanjutanya silahkan klik "Langganan" di FB seluler di https://www.facebook.com/becomesupporter/100057375253133/
No comments:
Post a Comment