Museum Bumiputera 1912 Kota Magelang
Barangkali banyak yang tidak tahu dengan salah satu museum yang ada di Kota Magelang ini. Padahal secara geografis, lokasinya cukup strategis. Yakni berada di pinggir jalan A. Yani beberapa puluh meter sebelum alun-alun Kota Magelang jika dari arah Semarang. Tepatnya sebelah barat jalan.
Museum yang dibangun dengan gaya khas Joglo itu menyimpan sejarah luarbiasa. Khususnya terkait perjalanan dunia perasuransian Indonesia. Sekilas, orang pasti tidak menduga kalau museum yang terlihat dingin tersebut menyimpan koleksi-koleksi unik.Jika hanya masuk dan melihat-lihat tanpa pendamping, dijamin pengunjung tidak akan banyak belajar apalagi ‘membaca’ koleksi yang terpapmpang rapi tersebut. Maka jangan lupa untuk lebih dahulu masuk ke kantor museum dan berjumpa dengan Achmad Sayuti, pengelola museum.
Dengan teliti dan jelas, pria 46 tahun itu menenrangkan semua koleksi yang ada. Secara umum, isi museum ada empat jenis. Pertama sejarah perjalanan perasuransian khsusunya Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera sejak tahun 1912 yang lalu. Untuk merekam perjalanan tersebut, terlihat lengkap dengan tokoh pendiri ABJ dan tokoh pendukung lainya.
Kedua, ada koleksi dokumen baik saat pertama kali berkantor di Magelang, Jogjakarta, hingga Jakarta. Dari koleksi dokumen itu kita bisa melihat beragam jenis kertas saat tahun 1912.
“Museum dan ABJ Bumiputera sendiri pertama kali berdiri di Kota Magelang ini. Kalau ABJ pertama kalinya di utara alun-alun hanya serupa gubug sederhana,” kata Sayuti sambil menunjukan bangunan pertama itu dalam sebuah frame dan gambar hitam putih.
Pertama kali, Magelang menjadi kota tempat berdirinya kantor pusat Bumiputera. Selanjutnya, kantor berpindah sesuai dengan Ibu Kota Negara. Dari Jogjakarta hingga sekarang di Jakarta. Sementara keberadaan museum sendiri dibangun tahun 20 Mei 1985 atau setara dengan 25 tahun.
“Dan untuk museum Bumiputera ini, menjadi satu-satunya di Indonesia. Dan dari sini, kita bisa lihat kilasan sejarah bagaimana Bumiputera hadir dan berkembang menjadi usaha perasuransian pertama dan terbesar di Indonesia,” imbuh pria berkacamata tersebut.
Jenis koleksi ketiga adalah beragam jenis uang yang masih tersimpan rapi dan dari tahun dan masa pemerintahan yang berbeda. Keempat, kita juga disuguhi dengan koleksi mesin-mesin antik yang digunakan Bumiputera. Dari mesin ketik, mesin hitung, mesin kalkulator,mesin pencetak kuitansi danmesin hitung. Sementara untuk komputer jaman dulu, hanya terpampang dlaam foto.
“Keberadaan mesin yang unik dan sanagat tua ini menjadi koleksi berharga bagi museum Bumiputera 1912 ini. begitu juga dengan beragam jenis dan nominal uang yang ada. Kami yakin, sangat jarang yang punya, atau bisa jadi hanya ada disini,” katanya saat kami melintas di hadapan frame berisi uang jaman dulu.
Bagaimana tidak antik. Semua koleksi uang yang ada dalam jenis uang kertas dan merupakan keluaran sebelum tahun 1946. Bagi generasi milenium yang hanya mendengar uang nominal 1 sen, maka bisa beruntung melihat langsung kalau berkunjung ke museum.
“Tidak kalah unik, semua kami tata rapi. Untuk uang kertas dengan tema gambar presiden, ada dalam berbagai nominal dan tahun keluaran. Tema hewan juga ada. Bahkan ada uang yang masih terlihat seperti kertas biasa,” tambah Sayuti saat kami seksama melihat koleksi uang.
Koleksi kelima adalah beragam model lambang AJB Bumiputera yang berubah-ubah dari tahun ke tahun. Sementara terakhir, koleksi foto kantor wilayah AJB Bumiputera yang ada di seluruh Indonesia. Tidak ketinggalan kantor pusat di Jakata juga terlihat dipampang gagah.
“Yang di Jakarta sudah akan dibangun disampingnya dengan 60 lantai. Soalnya, gedung yang lama sudah tertutup dengan bangunan lainnya. Meski saat dibangun pertama menjadi gedung tertinggi,” kata Sayuti mengakhiri.
Sumber :
https://kotatoeamagelang.wordpress.com/2011/03/30/museum-bumiputera-1912-kota-magelang/#more-55
No comments:
Post a Comment