REKOR 1 ABAD KEKOSONGAN KEKUASAAN KERAJAAN SRIWIJAYA
Berdasarkan catatan berita dari Kronik China dari zaman Dinasti Tang Chou I (618 - 690 M) tercatat bahwa Shih-li-fo-shih (Sriwijaya) pernah mengirim duta utusan ke China antara tahun 670 - 673 Masehi.
Selanjutnya dari catatan berita dari Kronik China di zaman Dinasti Tang II (705 - 907 Masehi) dikatakan bahwa Shih-li-fo-shih mengirim duta utusan ke China antara tahun 713 - 741 Masehi.
Selanjutnya pengiriman duta utusan ke China yang terakhir terjadi pada tahun 742 Masehi, lalu pada tahun 775 Masehi Sriwijaya membuat Prasasti Ligor sisi A (di Thailand), lalu tidak lama setelah itu di tahun yang sama Jawa membuat Prasasti Ligor sisi B menggunakan Aksara Jawa Kuno (di Thailand), dan setelah itu tidak ada kabar berita lagi dari Sriwijaya atau bisa dikatakan hilang sejarahnya hingga sampai tahun 859 Masehi?
Setelah lama menghilang, pada tahun 860 Masehi, berita tentang Swarnabhumi muncul lagi pada Prasasti Nalanda (di India) atas nama Balaputradewa cucu dari Raja Jawa.
Dari catatan berita dari Kronik China di zaman Dinasti Song (960 - 1279 Masehi) datang lagi duta utusan pada tahun 960 Masehi dari San-fo-tsi (Swarnabhumi) atas nama Raja She-li-hou-ta-hsia.
Nama raja Swarnabhumi yang dimaksud oleh catatan berita dari Kronik China tersebut adalah Udayaditya Warmadewa (960 - 988 Masehi).
Menurut komparasi dari Kronik China dengan prasasti-prasasti yang disebutkan di atas tersebut, telah terjadi kekosongan kekuasaan di Sriwijaya dari tahun 775 - 859 Masehi.
Menurut Kronik China, Sriwijaya (Shih-li-fo-shih) telah digantikan oleh kerajaan Swarnabhumi (San-fo-tsi).
Pertanyaannya adalah apakah yang terjadi pada Sriwijaya antara tahun 775 - 859 Masehi?
KESIMPULAN :
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Sriwijaya benar-benar terjadi masa vakum/kekosongan kekuasaan selama hampir satu abad.
Hipotesa :
Ada hipotesa yang sangat liar dari kami bahwa ulasan tersebut mengindikasikan telah terjadi kehancuran di Sriwijaya? Entah itu karena bencana alam atau kalah perang atau malah penjajahan dari kerajaan yang lain (walaupun hal tersebut tidak berlangsung dalam waktu yang lama/tidak lebih dari satu abad)?
Ringkasan :
Tahun 746 Masehi.
Menurut Prasasti Wanwa Tnah menyebut Maharaja Panangkaran naik tahta sebagai Raja Mataram Kuno (746 M).
Tahun 775 Masehi.
Menurut Prasasti Ligor sisi A (775 M) menyebut gelar Raja Sriwijaya dengan sebutan Raja, Bupati, dan Pati.
Menurut Prasasti Ligor sisi B yang menggunakan Aksara Jawa Kuno (Kawi) menyebut gelar Maharaja dan Sailendra.
Tahun 778 Masehi.
Menurut Prasasti Kalasan menyebut Maharaja Panangkaran dengan gelar Maharaja dan Sailendra (778 M).
Prasasti Ligor dengan Prasasti Kalasan adalah Prasasti-prasasti satu jaman karena hanya berjarak 3 tahun (775 - 778 M).
Tahun 851 Masehi.
Menurut Catatan Sulaiman "RIHLAH AS-SIRAFIY" (851 M) Sriwijaya masih dalam jajahan Jawa.
Tahun 860 Masehi.
Menurut Prasasti Nalanda, Balaputradewa menjadi Raja Swarnabhumi (860 M), berita ini menggunakan Aksara Pallawa.
Jawab : (Mari cari jawabannya)
Pelaut Persia bernama SULAIMAN AL-TAJIR AL-SIRAFI (Pada tahun 851 Masehi) dalam bukunya : "RIHLAH AS-SIRAFIY" menjelaskan :
1. ZABAJ (Jawa/Pulau Jelai/Padi).
Raja ZABAJ menguasai KALAH (atau Kedah Malaysia) dan Raja ZABAJ juga menguasai SRIBUZA (atau Sriwijaya).
Konfirmasi :
Ulasan ini cocok dan sesuai dengan kekuasaan Jawa, karena Sriwijaya pernah dipimpin oleh Raja Jawa menurut Prasasti NALANDA dan Prasasti LIGOR sisi B.
2. MAHARAJA (Rajadiraja).
Raja ZABAJ disebut MAHARAJA (atau AL-MAHARIJ).
Konfirmasi :
Ulasan ini cocok dan sesuai dengan Kerajaan Jawa, karena gelaran Maharaja sesuai dengan gelar Raja Mataram Kuno.
3. PANJANG PULAU.
Panjang pulau ZABAJ hanya setengah dari panjang pulau AL-RAMI (atau SUMATERA).
Konfirmasi :
Ulasan ini cocok dan sesuai dengan perbandingan kondisi kedua Pulau yaitu antara panjang Pulau Jawa berbanding dengan panjang Pulau Sumatera, panjang Pulau Jawa hanya setengah dari panjang Pulau Sumatera.
4. Di pulau AL-Rami ada penduduk yang KANIBAL.
5. ZABAG PENDUDUKNYA PADAT.
ZABAJ disebut penduduknya sangat padat. Karena ketika fajar, ayam-ayam dari desa satu ke desa yang lain saling bersahutan (bisa saling terhubung hingga saling sahut-bersahutan/saking padatnya).
Konfirmasi :
Ulasan ini cocok dan sesuai dengan kondisi Demografi di Jawa yang sangat padat.
6. GUNUNG VULKANIK TERAKTIF.
ZABAJ mempunyai Gunung Berapi yang ketika malam berasap, dan saat siang mengeluarkan lahar/erupsi.
Konfirmasi :
Ulasan ini cocok dan sesuai juga dengan Gunung Merapi di Yogyakarta, karena Gunung Merapi di Yogyakarta ini adalah Gunung Vulkanik yang paling aktif.
7. KEAGUNGAN MAHARAJA ZABAJ.
Maharaja ZABAJ menguasai banyak pulau di sekitarnya, sampai 1000 farsakh jauhnya atau lebih.
Konfirmasi :
Ulasan ini cocok dan sesuai dengan Keagungan Maharaja Jawa. Kemaharajaan Mataram Kuno menguasai Khmer Kamboja, menguasai Filipina, menguasai Champa, menguasai Sriwijaya dan wilayahnya. Lihat prasasti Keping Tembaga Laguna Filipina, prasasti Po Nagar, prasasti Yang Tikuh, dan lain-lain.
8. SUJUD KEPADA ZABAJ.
Penduduk Khmer sangat menghormati Maharaja ZABAG, setiap pagi mereka bersujud ke arah ZABAG.
Konfirmasi :
Ulasan ini cocok dan sesuai dengan Keagungan Maharaja Jawa. Raja Khmer Kamboja yaitu Jayawarman II pernah tinggal di Jawa.
9. JARAK.
Jarak ZABAJ dari KALAH (atau KEDAH MALAYSIA) yaitu 20 hari perjalanan kapal.
Konfirmasi :
Ulasan ini cocok dan sesuai dengan jarak Semenanjung dengan Jawa. Sama seperti dalam kisah Hang Tuah waktu pergi berkunjung ke Majapahit.
10. ZABAJ MENYERANG KAMBOJA.
Bala tentara ZABAJ pernah menyerang KHMER Kamboja dengan Armada Kapal yang besar jumlahnya.
Konfirmasi :
Ulasan ini cocok dan sesuai dengan beberapa prasasti Sejarah. Sangat sesuai dengan prasasti di Kamboja yaitu prasasti Po Nagar. Penjelasan, prasasti Po Ngar menyebutkan bahwa Jawa pernah menyerang Chen-la Kamboja hingga tahun 802.
11. SUBUR.
Tanah ZABAJ disebutkan sangat subur.
Konfirmasi :
Ulasan ini cocok dan sesuai dengan Jawa lagi ini.
KESIMPULAN :
"Sangat jelas dari bukti-bukti ini bahwa JAWA YANG PERNAH MENGUASAI SWARNADWIPA".
Catatan Tambahan :
ZABAJ itu adalah : Jawa.
Sriwijaya itu adalah : SRIBUZA.
Al-Rami itu adalah : Sumatera.
Dalam buku tersebut disebutkan bahwa ZABAJ penduduknya padat, dan ZABAJ itu luasnya separuh dari pulau AL-RAMI (atau SUMATRA)
Zabaj itu Jawa (Kemaharajaan Mdang ri Bhumi Mataram ~> Mataram Kuno).
ZABAJ mempunyai Raja bergelar Maharaja.
Dalam banyak Prasasti disebutkan bahwa Jawa itu rajanya bergelar Sri Maharaja dan dipuji sebagai Sailendra vamsa tilaka sya.
Wangsa ini juga disebut yang berhasil menjajah Sriwijaya.
Dalam Catatan Sejarah Sulaiman ini : ZABAJ disebutkan telah menyerang Khmer.
Dan dalam Sejarah serta banyak Prasasti, hanya Jawa yang disebutkan telah berhasil menang menyerang Khmer, bukan Sriwijaya.
Prasasti Keping Tembaga Laguna FILIPINA juga menyebut : PENGUASA MDANG (Mataram Kuno).
Tidak ada bukti peninggalan Sriwijaya di Filipina.
PRASASTI NALANDA juga menyebut bahwa Balaputradewa adalah cucu dari Raja Jawa, semakin sesuai dengan Laporan Catatan Sejarah dari Sulaiman.
Prasasti Ligor sisi B (Di Thailand) juga terindikasi mengandung pengaruh Jawa, karena memakai Aksara Jawa Kuno (Kawi) dan ada gelar Raja Jawa di dalamnya.
TIADA JEJAK HISTORIS WANGSA SAILENDRA DI SRIWIJAYA SEBELUM ABAD KE-9 MASEHI.
KEHADIRAN wangsa Sailendra di Sriwijaya pda awalnya dmulai pda abad ke-9 Masehi setelah Balaputradewa mnjadi Raja Sriwijaya.
Pda prasasti Nalanda diterangkan bahawa Balaputradewa adalah cucu Raja Jawa.
Dngn demikian mulai hadirlah wangsa Sailendra di Sriwijaya yng dbawa oleh Balaputradewa berasal dari Jawa.
PERTANYAANNYA adalah jika Balaputradewa orang Jawa, ini artinya anak-keturunan Balaputradewa yng mnjadi Raja-Raja di Sriwijaya (dari abad ke-9 hingga ke-11 Masehi) adalah keturunan Jawa semua.
Walaupun Raja-Raja Sriwijaya keturunan Jawa semua, tpi kuli-kuli dan budak-budaknya tetap saja orang-orang Sriwijaya.
Sriwijaya mulai menghilang dri sejarah terjadi pda abad ke-11 Masehi setelah Sriwijaya dijajah oleh Chola (Orang-orang Tamil Dravida dri India Selatan), maka dri itu wajah orang-orang Sriwijaya macem Dravida, kerna dah beranak-pinak.
No comments:
Post a Comment