Berlokasi di depan stasiun Tegal milik SCS.
Ini adalah potret aktifitas pengiriman rol pemeras / gilingan tebu buatan N.V. Machinefabriek Braat ditarik oleh 2-3 pasang kerbau yang pengangkutannya akan diteruskan via jalur sepur SCS kepada pihak pabrik gula di sekitaran Tegal antara tahun 1916-1918.
Pabrikan mesin N.V. Braat sejatinya berdiri di Surabaya, awalnya tidak fokus / terkonsentrasi kepada pada industri gula saja. Mereka condong fokus ke pembuatan konstruksi pintu air. Malah kemudian ada model desain rancangan N.V. Braat yang dijadikan standar B.O.W (dinas PU era kolonial).
Untuk industri gula, Braat terlebih dahulu melayani reparasi mesin dan alat-alat dari pabrik gula sampai akhirnya berkembang cukup pesat mampu memproduksi peralatan-peralatan pabrik gula yang berkualitas secara mandiri. Produk-produk itulah yang kemudian melambungkan nama N.V. Braat dalam bidang permesinan. Dan sejak 1910 pelanggannya berdatangan pula dari pabrik-pabrik gula sekitaran wilayah pesisir utara Jawa di sisi barat Semarang.
Namun, tetaplah tidak ada yang sempurna.
Masalah muncul bukan dari kualitas barang bikinan Braat. Melainkan para pelanggan dari industri gula kawasan pantura Jawa Tengah itu mengeluh perihal lamanya waktu dan mahalnya biaya terkait proses pengiriman dari Surabaya.
Sebelum N.V. Braat, memang ada nama pabrikan terdekat yakni Harris & co di Semarang yang menopang kebutuhan pihak industri gula di pesisir barat Semarang. Hanya saja, seiring waktu pabrikan tsb dinilai tak sesuai lagi karena teknologi yang dipakai pada alat-alat produksinya sudah ketinggalan jaman.
Tidak mau kehilangan peluang, pada 1912 N.V Braat memutuskan untuk membuka pabrik cabang baru di Tegal sebagai langkah "jemput bola" atas keluhan pelanggan-pelanggan jauhnya itu.
Dikarenakan alasan seperti kesulitan mencari lokasi yang tepat, barulah pada tahun 1915 Braat menemukan lokasi yang dirasa cocok.
Lokasi N.V. Braat di Tegal adalah tempat dimana P.T. Barata Indonesia di Tegal berdiri yang beralamat di jl. Pemuda.
Lokasi tersebut dipandang strategis karena tidak jauh dengan pelabuhan, mudah diakses dari jalan raya pos dan dekat stasiun utama di Tegal milik SCS. Stasiun Tegal SCS kala itu ada beberapa meter di belakang pabrik, di sisi timurnya yang dipisahkan jl. Panggung Timur.
Perihal stasiun Tegal.
Bangunan stasiun Tegal SCS adalah bangunan baru tahun 1897, dibuka era jalur Tegal - Brebes diresmikan. Sebelumnya, bangunan stasiun Tegal merupakan tinggalan perusahaan JSM yang diakuisisi pada tahun 1895. Bangun stasiun JSM itu kemudian dirombak untuk dijadikan kantor pusat pertama bagi SCS. Letaknya bersebelahan dengan stasiun Tegal kedua buatan SCS.
Seperti yang umumnya diketahui, sejak 1914 - 1918 SCS merelokasi keseluruhan pusat kegiatannya ke selatan, dimana stasiun Tegal sekarang masih aktif berdiri. Seperti perumahan dinas lalu kantor pusat rancangan arsitek H.M. Pont yang ternyata adalah menantu dari J. Th. Gerlings, petinggi di sejumlah perusahaan sister company (SJS, OJS, SCS,SDS). Hal ini berkenaan dengan proyek peningkatan kecepatan, menyingkat durasi tempuh dan memperpendek panjang lintasan Semarang - Cirebon.
Kembali pada N.V. Braat, selain alasan penunjang yang telah disebutkan. Dipilihnya Tegal oleh Braat juga karena jalur sepur tersambung hingga ke selatan Jawa, yang memperbesar peluang N.V. Braat menjaring pelanggan dari kawasan karesidenan Banyumas.
Pabrik Braat di Tegal mulai digunakan sejak awal tahun 1916. Mulanya beroperasi dengan sokongan daya listrik mandiri dari PLTD yang dimiliki oleh Braat sendiri di area pabrik. Setelahnya mereka mendapat pasokan listrik dari PLTA di Lebaksiu.
No comments:
Post a Comment