Trunajaya Dihukum sebenarnya berstatus Tawanan Kompeni, namun kompeni tidak kuasa menolak tindakan Raja Mataram sebagai bukti masih tinggi nya status Mataram dihadapan kompeni. Aliansi aliansi trunajaya mengalami kehancuran ketika keluarga keluarga kuat di Jawa yang tadinya diam dengan segala intrik istana Mataram dan cerita2 kesewenang wenangan Rajanya menjadi bangkit seperti keluarga sesepuh Nataprajan dari Kadilangu, yaitu keluraga trah Sunan Kalijaga. Jika Trunajaya didukung Giri Kedaton maka Mataram didukung Nataprajan, sebuah teater yang telah terjadi juga pada Masa demak yaitu intrik dalam jajaran Dewan Wali tidak hanya perkara Syekh Siti Jenar dan ki Ageng pengging dengan paham manunggaling kawula gusti vs Sunan Kudus dan Demak. tetapi juga selisih pendapat antara Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, aliran Giri terbawa kepada Rivalitas dalam tahta Raja. Jadi kompeni hanyalah salah satu bagian yang dibawa ikut andil dalam perang ini karena kompeni pimpinan speelman merupakan penyebab masuknya diaspora Makasar yang menolak perjanjian bongaya ke Tanah Jawa dan diajak bergabung oleh Aliansi Trunajaya, Kajoran serta Giri kedaton.
Menghancurkan kotaraja Plered dan menjarahnya adalah kesalahan dalam perang itu sebab akan membuat keluarga2 yang tadinya diam menjadi bangkit kecuali dalam aliansi Trunajaya tidak ada keluarga kajoran dan Giri. hal ini dicontohkan dalam perang Diponegoro meskipun pada tahun tahun pertama perang pasukanya sering menang atas Belanda dan kroni2nya tetapi tidak mau menghancurkan Istana Yogya. Begitu juga Belanda ketika ingin menetralkan internal keraton maka sultan sepuh yang dibuang keluar negri diRajakan kembali untuk menarik simpati para bangsawan memihak pada Belanda.
Pada akhirnya juga Belanda tidak membvnvh Pangeran Diponegoro untuk menghindari bangkitnya perlawanan kembali.
No comments:
Post a Comment