Menurut sebuah artikel di harian Nasional tahun 1953, telah ditemukan beberapa lokasi kuburan masal sepanjang 25 km, antara Piru dan Simoli di pulau Seram Maluku Tengah.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Pulau Seram ini, pernah menjadi basis pertahanan tentara Jepang terhadap gempuran pasukan Sekutu di masa Perang Dunia kedua (1942-1945). Dalam menghadapi pasukan Sekutu, Tentara Jepang telah menjadikan banyak penduduk di Kepulauan Maluku yang dijadikan tenaga romusa. Tenaga romusa juga didatangkan dari Jawa. Tenaga Romusa ini dikerahkan untuk membangun benteng pertahanan Jepang di beberapa tempat strategis di Kepulauan Maluku (Seram, Morotai, dan Biak. Mereka juga peras tenaganya untuk pembuatan tempat-tempat yang strategis, menembus hutan belantara sampai mengorbankan ratusan bahkan ribuan nyawa.
Bukan rahasia lagi, ketika Jepang menduduki pulau Seram, telah didatangkan juga sekitar 500 orang para gadis dari Jawa. Para gadis itu ketika direkrut, mereka dijanjikan akan diberangkatkan ke negara Jepang untuk menuntut ilmu di sana. Ternyata mereka diangkut ke Pulau Seram untuk menjadi pemuas nafsu para opsir Jepang. Banyak dari mereka yang terbunuh karena menolak atau bunuh diri karena malu untuk pulang, mereka merasa tersesat dan tertipu.
Dulu salah satu lokasi pemakaman para gadis dari Jawa ini, ada yang dinamakan Dwi Rahayu. Sebuah nama yang diambil dari salah satu gadis yang menolak dan lebih memilih kematian dari pada menyerahkan kehormatannya.
Sempat juga beberapa dari 500 para gadis Jawa itu yang berhasil diangkut dengan kapal Palang Merah Jepang untuk dibawa ke Jawa (ketika Jepang kalah). Namun ketika dalam pelayaran kapal tersebut dibom dan tenggelam di Teluk Piru (Pulau Seram).
Di tahun 1953, lokasi makam/kuburan para pemudi Jawa ini sudah dipenuhi alang-alang, hilang tanda bahkan sukar untuk menentukan mana makam para gadis tersebut dengan makam para romusa.
Sumber: Harian Nasional, 8 Maret 1953, hal 2 kol 1-3. Koleksi Surat Kabar Langka Salemba, Perpustakaan Nasional RI (SKALA-Team)
#perang #Jepang #Sekutu #Maluku #Seram #Jawa #jugun ianfu
No comments:
Post a Comment