04 March 2024

Indonesia Tempoe Doeloe Pusat Dokumenter Dan Nostalgia @penggemar berat Catatan Ma Huan saat ekspedisi (1405–1433) bersama Laksamana Cheng Ho (Zheng He) yang pernah singgah di Jawa, dalam buku Yingya Shenglan, pernah ditulis soal budaya keris : "Semua pria Majapahit/Jawa, dari raja sampai jelata, dari anak laki-laki berusia tiga tahun sampai yang tua, menyelipkan pu-la-t'ou (belati atau tepatnya kris) di pinggangnya. Belati-belati itu terbuat murni dari baja dengan motif yang sangat detail dan dilukis halus. Gagangnya terbuat dari emas, cula badak atau ukiran badak dengan penggambaran sosok manusia atau iblis, ukirannya menakjubkan dan dibuat dengan berkesenian tinggi."

 Indonesia Tempoe Doeloe Pusat Dokumenter Dan Nostalgia 

@penggemar berat 


Catatan Ma Huan saat ekspedisi (1405–1433) bersama Laksamana Cheng Ho (Zheng He) yang pernah singgah di Jawa, dalam buku Yingya Shenglan, pernah ditulis soal budaya keris :



"Semua pria Majapahit/Jawa, dari raja sampai jelata, dari anak laki-laki berusia tiga tahun sampai yang tua, menyelipkan pu-la-t'ou (belati atau tepatnya kris) di pinggangnya. 


Belati-belati itu terbuat murni dari baja dengan motif yang sangat detail dan dilukis halus. Gagangnya terbuat dari emas, cula badak atau ukiran badak dengan penggambaran sosok manusia atau iblis, ukirannya menakjubkan dan dibuat dengan berkesenian tinggi."

No comments:

Post a Comment