05 March 2024

Ave Neohistorian! Hang Tuah dikenal sebagai laksamana dan guru silat yang sangat hebat di benak orang Melayu hingga saat ini. Ia melayani Sultan Mansur Shah dari Kesultanan Melaka pada abad ke-15 Masehi. Hang Tuah memiliki seorang sahabat masa kecil bernama Hang Jebat, sesama guru silat yang perkasa dan sangat dihormati. Dalam Hikayat Hang Tuah, disebutkan pada suatu saat Sultan Melaka mengirim Hang Tuah menuju Pahang untuk membujuk Putri Tun Teja agar mau menjadi pendamping sang Sultan. Namun sang Putri malah kagum dengan sosok Hang Tuah dan jatuh cinta kepadanya. Hal ini membuat sang Sultan cemburu dan marah, lalu menghukum mati Hang Tuah tanpa proses pengadilan. Merasa bahwa hukuman itu tak masuk akal, sang bendahara Kesultanan (yang posisinya setingkat dengan Perdana Menteri) pun menyuruh Hang Tuah untuk bersembunyi di pedalaman. Mendengar kabar bahwa sahabatnya dihukum mati oleh sang Sultan dengan tidak adil, Hang Jebat pun marah besar. Ia pun membuang kesetiaannya kepada negara dan menyerbu istana Kesultanan. Hang Jebat yang mengira Hang Tuah telah mati pun membunuh sebagian besar penghuni istana untuk membalaskan dendamnya. Tidak ada satu pun pendekar di istana yang berani berhadapan dengan Hang Jebat karena ia dikenal sebagai seorang guru silat yang sangat kuat. Sang bendahara pun memberi tahu kalau hanya ada satu orang yang bisa menghentikan Hang Jebat yakni Hang Tuah. Hang Tuah pun dipanggil dari tempat persembunyiannya, diampuni oleh sang Sultan, dan diperintahkan untuk membunuh Hang Jebat. Hang Tuah, yang menaruh kesetiaan tertinggi kepada Sultan pun terpaksa melawan sahabat masa kecilnya itu, yang memberontak karena mengira Hang Tuah telah mati. Hang Jebat yang kecewa mengatakan, "Raja adil Raja disembah, Raja zalim Raja disanggah." Lalu dibalas Hang Tuah, "takkan Melayu menderhaka kepada rajanya." Mereka bertarung selama tujuh hari lamanya dan Hang Tuah berhasil membunuh Hang Jebat. Setelah kematian Hang Jebat, Hang Tuah tetap setia kepada Sultan sampai akhir hayatnya. Referensi: David Levinson & Karen Christensen (2002). Encyclopedia of Modern Asia, Vol. 4. Charles Scribners & Sons.

 Ave Neohistorian!


Hang Tuah dikenal sebagai laksamana dan guru silat yang sangat hebat di benak orang Melayu hingga saat ini. Ia melayani Sultan Mansur Shah dari Kesultanan Melaka pada abad ke-15 Masehi. Hang Tuah memiliki seorang sahabat masa kecil bernama Hang Jebat, sesama guru silat yang perkasa dan sangat dihormati.



Dalam Hikayat Hang Tuah, disebutkan pada suatu saat Sultan Melaka mengirim Hang Tuah menuju Pahang untuk membujuk Putri Tun Teja agar mau menjadi pendamping sang Sultan. Namun sang Putri malah kagum dengan sosok Hang Tuah dan jatuh cinta kepadanya. Hal ini membuat sang Sultan cemburu dan marah, lalu menghukum mati Hang Tuah tanpa proses pengadilan. Merasa bahwa hukuman itu tak masuk akal, sang bendahara Kesultanan (yang posisinya setingkat dengan Perdana Menteri) pun menyuruh Hang Tuah untuk bersembunyi di pedalaman.


Mendengar kabar bahwa sahabatnya dihukum mati oleh sang Sultan dengan tidak adil, Hang Jebat pun marah besar. Ia pun membuang kesetiaannya kepada negara dan menyerbu istana Kesultanan. Hang Jebat yang mengira Hang Tuah telah mati pun membunuh sebagian besar penghuni istana untuk membalaskan dendamnya. Tidak ada satu pun pendekar di istana yang berani berhadapan dengan Hang Jebat karena ia dikenal sebagai seorang guru silat yang sangat kuat. Sang bendahara pun memberi tahu kalau hanya ada satu orang yang bisa menghentikan Hang Jebat yakni Hang Tuah. Hang Tuah pun dipanggil dari tempat persembunyiannya, diampuni oleh sang Sultan, dan diperintahkan untuk membunuh Hang Jebat.


Hang Tuah, yang menaruh kesetiaan tertinggi kepada Sultan pun terpaksa melawan sahabat masa kecilnya itu, yang memberontak karena mengira Hang Tuah telah mati. Hang Jebat yang kecewa mengatakan, "Raja adil Raja disembah, Raja zalim Raja disanggah." Lalu dibalas Hang Tuah, "takkan Melayu menderhaka kepada rajanya." 


Mereka bertarung selama tujuh hari lamanya dan Hang Tuah berhasil membunuh Hang Jebat. Setelah kematian Hang Jebat, Hang Tuah tetap setia kepada Sultan sampai akhir hayatnya.


Referensi:


David Levinson & Karen Christensen (2002). Encyclopedia of Modern Asia, Vol. 4. Charles Scribners & Sons.

No comments:

Post a Comment