04 February 2024

Candi Jedong

 KANDANG KEBO

Menapak Jejak Sang Leluhur Nusantara 


Potret lawas 1910

Dari Indonesia Tempoe Doeloe Pusat Dokumenter Dan Nostalgia 


Terlihat petugas Fotografer sedang membidik Objek.Fotograaf bij een tempel op de noordelijke helling van Penanggoenan op Oost-Java


Peninggalan masa silam sudah ada lebih dari 1.000 tahun yang lalu.dan sudah melewati beberapa generasi Kerajaan Bahkan menjadi Pusat Pemerintahan Raja Airlangga.


●Di candi Jedong ini telah diketemukan 12 prasasti oleh para sarjana epigrafi prasasti, yang kemudian diberi nama Prasasti Jedog I – IX. 



●Kedua belas Prasasti tersebut memuat data pertanggalan dari abad XV, berarti situs Jedong sudah ada sejak masa pemerintahan Belitung (Mataram Kuno) sampai dengan Girisawardhana (Majapahit).


●Pada bagian ambang atas pintu bagian sisi barat, terdapat Candrasengkala yang berbunyi brahmana-nora-kaya-bhumi (1307 Caka atau 1385 Masehi


●Penemuan Prasati Tulangan (Jedong I) berbahan perunggu, berhurup dan bahasa Jawa Kuno (Brandes 1913, Naersen 1938) menyebutkan bahwa situs Jedong telah ada sejak tahun 832 Saka (910 Masehi). 


●Waktu itu, Jedong telah menjadi desa Perdikan Tulangan. Maka, nama Tulangan merupakan istilah awal dari Jedong. Masa ini bersamaan dengan pemerintahan Raja Balitung (898-913 M) yang berkuasa di Mataram kuno, di Jawa Tengah. 


●Prasasti Jedong II (Kambang  Sri) dengan hurup dan bahasa Jawa Kuno bahasa Jawa Kuno tahun 848 S atau 929 M. Isinya memuat Raja Rakai Layang Dyah Tulodong yang memerintah Mataram Kuno (920-928 M). Dengan prasasti ini memberi petunjuk, bahwa Jedong pada masa ini bernama Kambang Sri. 


●Prasasti Jedong III (Kambang Sri II) berbahan dari batu, berhurup dan berbahasa Jawa Kuno tahun 850 S atau 928 M (Verbeek 1891). Masa itu bersamaan dengan Empu Sindok, raja Mataram Kuno yang memindahkan pusat kekuasaan ke Jawa Timur. 


●Selain prasasti-prasaasti tadi, juga ditemukan sejumlah prasasti pendek, yang juga berkaitan dengan keberadaan situs Jedong. 


●Situs ini juga disebut-sebut dalam Kitab Negara Kertagama, sebuah karya ‘jurnalistik’ pada pemerintahan Raja Hayam Wuruk di Majapahit. 


●Dalam pupuh LXXVIXI, disebut beberapa nama desa kuno, seperti Kapulungan dan Wwatan. Jika dikaitkan dengan perkembangan sekarang, Kapulungan diperkirakan adalah nama desa yang kini berada di wilayah Kecamatan Gempol, Pasuruan, seperti disebut pula dalam Prasasti Kudadu (Brandes 1906). Sedang Wwatan adalah Desa Wotanmas Jedong, tempat Candi Jedong sekarang.

Sumber BPCB,LEIDEN,MNI

No comments:

Post a Comment