08 January 2024

NH Dini

 Berbicara tentang penulis wanita yang satu ini memang tiada habisnya. Yang dimaksud di sini adalah NH Dini atau Nurhayati Sri Hardini. Para #Sahabatperpusnas pasti sudah mengetahui bahkan pernah membaca karya-karya dari NH Dini. Tetapi mungkin sedikit yang tahu bagaimana beliau di masa remaja dan awal karier sebagai penulis. 


NH Dini mulai menonjol menulis ketika cerita pendeknya berjudul “Pendurhaka” di muat di majalah Kisah no 11 Tahun II, terbitan bulan November 1954.  Majalah Kisah adalah majalah sastra yang menjadi kebanggaan para penulis bila berhasil dimuat, karena pengasuh dan redakturnya HB Jassin.


Kala itu NH Dini masih murid SMA kelas II di sebuah SMA jurusan Sastra di Semarang. NH Dini menjadi ketua di kelasnya. Ia aktif menyelenggarakan “Kuncup Seri” (sandiwara radio) di RRI Semarang.  Pernah juga duduk sebagai staf redaksi majalah “Glora Muda”,. Sajak-sajak Dini pernah dimuat di majalah Suntingan dan Gajah Mada.


Kegemaran NH Dini kala remaja yang utama adalah seni lukis, seni drama (panggung juga kecintaannya). Ia juga hobi bertamasya, memancing di laut juga adalah kekasihnya. Aktif di kepanduan (Pramuka) di mana ia selalu rajin datang di setiap latihan, di api-api unggun. Menjadi Pramuka membuatnya sangat mencintai alam dan perjalanan. 


Ia juga suka  mengumpulkan buku-buku kesusastraan/filsafat. Dari ayahnya dia mewarisi sekumpulan buku-buku yang sebelumnya tidak ada dari satu pun dari saudaranya yang boleh menjamah lemari buku ayahnya. Dia anak ayahnya, ayah yang terpaksa tidak dapat melihat betapa ketumbuhan Dini anak yang paling dikasihani ( Ayahnya meninggal sebelum NH Dini aktif menjadi penulis).


Bagi Dini rumah bukanlah surga. Kecuali jiwa dini yang gelisah, suasana rumah yang kurang sesuai bagi jiwanya menjadikan ia lebih sering berada di luar rumah terutama di Perpustakaan atau di rumah kawannya. 


Satu hal keunikan NH Dini ketika muda, ia mempunyai blouse (pakaian atasan) yang disulami dengan tanda tangan pengarang-pengarang, dan sebuah lagi bersulamkan tandatangan  para pelukis. 


Bila ingin mengetahui bagaimana NH Dini ketika muda, bisa juga  dibaca karyanya yang berjudul “Pendurhaka”, “Mencari jalan Sendiri”, yang ia tulis dengan nafas  dan gaya hidup Dini, dengan pengaruh dari lingkungan sekitarnya. Pernah Dini berkata  “menulislah dengan perasaan-perasaan yang hidup dan penuh kehidupan dari masyarakat sendiri”.


Ketika sudah aktif menjadi penulis, NH Dini mulai mondar-mandir Semarang, Solo, Yogyakarta, dan Jakarta. Aktivitasnya di bidang seni membuat terpukau tokoh seni masa itu seperti DS Moelyanto dan WS Rendra. Dini menamatkan SMA di Jakarta,  setelah tamat SMA ia bekerja di GIA.

 

 Membaca karya-karya NH Dini secara tidak langsung kita membaca biografinya. Benar kiranya seorang ahli jiwa ternama bernama Fritz Kunkel berkata bahwa “hasil kerja seseorang pada hakikatnya adalah biografi orang itu sendiri”.



Sumber: Harian Merdeka 19-04-1983. Koleksi Surat Kabar Langka-Perpustakaan Nasional Salemba (SKALA-Team)


#tokoh #sastrawan #penulis #wanita

No comments:

Post a Comment