02 June 2020

Tentang Sejarah Magelang - perancangan bangunan atau perencanaan kota

“Suatu kegiatan perancangan bangunan atau perencanaan kota yang baru hendaknya mempertimbangkan keserasian dan keselarasan antara wajah bangunan dan lingkungan baru tersebut dengan bangunan atau lingkungan yang sudah terbentuk. Dengan demikan diharapkan terjadi suatu kontinuitas antara bangunan atau lingkungan lama dan baru. Pelestrian bangunan atau lingkungan bersejarah perlu, karena bisa memberikan suatu identitas atau ciri dari suatu kota akan sejarahnya pada masa lampau. Kota bisa menjadi buku sejarah bagi warganya sendiri..”
- Handinoto -
Foto :
1. Eks Toko Hesselink yang terbagi dua di Jalan Ahmad Yani Magelang. Toko yang dulu milik Tuan H. Hesselink ini sekarang disalah satu bagian fasade depan bangunannya dirombak baru dengan gaya modern minimalis sedangkan siai lainnya masih mempertahankan muka fasade bangunan lama.
2. Toko Emas Mustika di Jalan Pemuda, Pecinan, Magelang, dengan fasade depan yang ditambahi papan nama toko namun masih tetap mecoba mempertahankan bentuk asli atap rumah Tionghoa gaya “Ngan Shan”-nya.
3. Rumah tua di kawasan Kawarasan, Cacaban, Magelang, yang bersebelahan dengan rumah baru dengan gaya minimalis modern di jalan menurun. Pemilihan model arsitektur rumah baru dirasa kurang bijak dan cocok untuk dibangun di kompleks kawasan perumahan yang kebanyakan dibangun dengan langgam arsitektur bangunan tropis tahun 1930an.
l

No comments:

Post a Comment