05 February 2024

Sarinah & Soekarno

 Peran Mbok Sarinah Untuk Soekarno, Inilah Jejak Sejarah Sarinah di Tulungagung

________________________________________________




Mbok Sarinah merupakan sosok yang berpengaruh besar bagi pembentukan karakter Presiden Soekarno. Ajaran Mbok Sarinah selalu menjadi landasan untuk memperjuangkan ‘Wong Cilik’ atas penjajahan kolonial.


 Dalam Buku Masa Kecil Soekarno dan Mbok Sarinah diceritakan, pada tahun 1906 Soekeni dan Ida Ayu yang merupakan orang tua Soekarno datang ke rumah kakeknya RB. Hardjodikromo yang berada di Kelurahan Kepatihan, Kabupaten Tulungagung.


 Kedatangan mereka bertujuan untuk menitipkan Soekarno yang masih berusia lima tahun, kepada kakeknya, karena Soekeni harus pergi ke Mojokerto untuk mengajar di sekolah milik Belanda.


Semasa di Tulungagung, Soekarno kecil dirawat oleh Mbok Sarinah sebagai ibu penggantinya. Setiap hari Mbok Sarinah selalu menemani Soekarno kecil. Bahkan ketika Soekarno kecil tidur, Mbok Sarinah juga selalu menemaninya dengan membacakan dongeng pengantar tidur.


 Hubungan Soekarno kecil dan Mbok Sarinah semakin dekat. Bahkan muncul ungkapan dari Soekarno bahwa Mbok Sarinah bagaikan sosok ibu baginya. Dari sinilah, Soekarno kecil banyak mendapatkan ajaran dari Mbok Sarinah.


Setiap pagi, Mbok Sarinah membawa Soekarno kecil ke sebuah gubuk kecil dekat rumahnya untuk memasak. Pada saat itu, Mbok Sarinah selalu mengajarkan cinta kasih dan harus menghargai kepada ‘Wong Cilik’. Disisi lain, Mbok Sarinah juga mengajarkan pentingnya sopan santun kepada orang lain.


Ajaran yang terlihat sederhana dari Mbok Sarinah ternyata mengisi otak dan hati Soekarno. Mengingat Mbok Sarinah juga merupakan rakyat kecil, sehingga ajaran Mbok Sarinah melekat dibenak Soekarno.


 Gagasan yang terlihat sederhana dari Mbok Sarinah, ternyata menjadi dasar Soekarno dalam membuat gagasan besar tentang Nasionalisme dan Cinta Tanah Air. Bahkan melalui gagasan itulah, Soerkarno dan para pejuang mampu membebaskan Indonesia dari penjajahan kolonialisme.


 Mbok Sarinah bukan hanya sebagai pengasuh Soekarno kecil saja, melainkan juga sebagai seorang pejuang perempuan yang melawan penjajahan kolonialisme Belanda.  


Sayangnya setelah tiga tahun Soekarno kecil bersama Mbok Sarinah di Tulungagung, orang tua Soekarno membawanya ke luar kota. Sejak saat itulah, Soekarno tidak pernah bertemu kembali dengan Mbok Sarinah.


Mbok Sarinah meninggal pada tahun 1959, dan dimakamkan di Komplek Pemakaman Kelurahan Kepatihan, Tulungagung. Hanya makam inilah yang tersisa dari jejak penting Mbok Sarinah bagi Soekarno.

No comments:

Post a Comment