PRALAYA TATWA BALAMBANGAN
Ditulis oleh : Warisan Adiluhung Blambangan
Setelah Prabu Agung Danuningrat dan seluruh keluarganya serta kerabat istana sudah kabur terlebih dahulu dengan ditemani putera mahkota Pangeran Patih Mas Anom Sutajiwa, sementara itu di istana Blambangan Mas Bagus Tepasana segera mengutus Kapten Housars mempersiapkan pasukannya dan pasukan Blambangan untuk menghalau pasukan Pangeran Agung Wilis yang telah membuat perkemahan di daerah Tratas.
Setelah persembunyian para ksatria Macanputih dan pasukan Agung Wilis di Tratas diketahui oleh pasukan Blambangan dan sebelum kedatangan pasukan Blambangan menyerbu ke selatan, para ksatria-ksatria Macanputih itu berlarian menuju istana dipimpin oleh Bagus Dalem Prabayeksa menghabisi prajurit Jagalatri di depan gerbang.
Kekacauan pun terjadi, suara pedang beradu dengan pedang dan suara senapan memekik kan telinga yang beradu dengan melesatnya anak panah disetiap penjuru gerbang istana.
Pasukan Mengwi pun juga ikut andil dalam melawan pasukan Blambangan hingga dapat mengalahkan pasukan Jagalatri di sebelah timur alun-alun Kutharaja, dipimpin oleh Bekel Made.
Ki Perangalas, Bagus Dalem Prabayeksa, dan Bapa Larat segera bergegas menemui Pangeran Agung Wilis yang telah lebih dahulu berada di purinya ingin bertemu kakaknya Prabu Agung Danuningrat namun dengan siasat Mas Bagus Tepasana, menyuruh Mas Bima Kroda untuk segera menghabisi Pangeran Agung Wilis, tetapi gagal.
Tidak butuh waktu lama, sekitar 5000 prajurit ksatria Macanputih yang sebelumnya berada di Tratas kini sudah berjubel di kutharaja bersama dengan seluruh rakyat kutharaja Blambangan yang memang sudah geram dengan para pejabat-pejabat istana yang tidak memperdulikan nasib wadya alit, sehingga banyak wadya alit lebih bersimpati terhadap Pangeran Agung Wilis dan membantu menumbangkan raja lalim tersebut.
Mengetahui keadaan yang ricuh dan huru-hara di Kutharaja, Pangeran Agung Wilis sangat kecewa dan menyayangkan sikap para ksatria-ksatria Macanputih beserta pasukan Mengwi yang melakukan serangan tanpa ada isyarat dari Pangeran Agung Wilis, sebab pasti Prabu Agung Danuningrat menganggap isu pemberontakan itu adalah benar, padahal kehadirannya ke Kutharaja hanyalah menanyakan maksud kakaknya yang menyuruh prajurit bayaran membunuh dirinya dan membunuh Ki Ajar Gunung Srawet pada tempo lalu, dan juga ingin meluruskan isu yang beredar bahwa Pangeran Agung Wilis tidak lah sedang mempersiapkan makar kepada pemerintahan Blambangan.
Tapi semuanya sudah terlanjur, dan Prabu Agung Danuningrat sudah kabur bersama keluarga dan kerabat istana yang lain, sementara Mas Bagus Tepasana sudah berada di luar istana bersama dengan sekitar 4000an pasukan tempur modern Blambangan bersenjatakan lengkap dengan membangun paglak sebagai tempat intai dibelakang pasukan.
Raden Mas Singha dan Mas Surawijaya segera membentengi kutharaja ditemani oleh Ki Wayahan Kotang dengan membuat parit jebakan di sekitar istana Blambangan, semua pasukan Pangeran Agung wilis sudah bersiap menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi.
Meriam pun ditembakkan ke benteng istana Blambangan oleh pasukan Mas Bagus Tepasana berharap Pangeran Agung Wilis menyerah bersama pasukannya hingga benteng pun hancur, namun pasukan Pangeran Agung Wilis tetap gigih melawan hingga akhirnya berhasil menghancurkan pasukan Mas Bagus Tepasana dengan membunuh para petinggi militer kompeni di barisannya.Namun Mas Bagus Tepasana segera melarikan diri ke hutan Baluran ditemani oleh Mas Suratman, Mas Suladikrama dan beberapa prajurit yang membawa pusaka kerajaan Blambangan dan mata tombak berlapis emas.
Blambangan, 25 Anggara Pon Wuku Warigadyan 1945 çaka
Sumber sejarah :
Babad Wilis
Serat Mas Wilis
Babad Blambangan
Babad Tawangalun
I Made Sudjana; Nagari Tawon Madu
Sri margana; Perebutan Hegemoni
Aji ramawidi; dari Blambangan menjadi Banyuwangi
No comments:
Post a Comment