Dengan munculnya Muslikah sebagai gadis cantik rupawan maka kuatlah sinyalemen saya bahwa gadis2 Magelang tidak ada yang jelek.
Semua cantik jelita belaka.
Walau Muslikah tinggal di Salaman tapi Salaman adalah Magelang dan Magelang adalah Salaman.
Dan ditahun 60-an itu piranti make-up belumlah secanggih sekarang.
Belum ada bulu mata palsu, eyeshadow, blasher atau yang lainnya.
Semua cantik jelita belaka.
Walau Muslikah tinggal di Salaman tapi Salaman adalah Magelang dan Magelang adalah Salaman.
Dan ditahun 60-an itu piranti make-up belumlah secanggih sekarang.
Belum ada bulu mata palsu, eyeshadow, blasher atau yang lainnya.
Di tahun 60-an gadis2 Magelang asli belaka cantiknya.
Bahkan bau keringat-nya pun sedap dihirup.
Utamanya ketika mereka baru datang setelah bersepeda jauh dari rumah, bau keringat itu bahkan merupakan penyemangat tersendiri bagi kami setiba disekolah.
Tahun 60-an gadis2 Magelang memang belum macam2.
Puteri Solo bahkan kalah luwes.
Hanya karena puteri Solo sering digembar-gemborkan, orang sangka hanya puteri Solo yang cantik.
Padahal dengan gadis Magelang belum ada apa2nya.
Tidak seperti puteri Solo, gadis Magelang kala itu badannya lebih berisi dan lebih trengginas.
Suzana gadis Indo yang tinggal di Boton, adalah contoh bagaimana gadis Magelang bisa menembus Ibukota dan namanya cemerlang diseantero Indonesia.
Itu juga yang menjadi penyebab, begitu banyak taruna2 AMN (AKABRI) yang mempersunting gadis Magelang hingga membawa karir mereka melesat keatas.
Lihat saja Sutiyoso, dan Hendropriyono.
Kehidupan yang santun pada tahun 60-an sedikit banyak juga karena gadis2 Magelang yang ketat memegang aturan kesopanan yang tinggi.
Saat itu tak terdengar perilaku asusila yang terjadi. Kehamilan diluar nikah misalnya.
Semua tertata dengan indah.
Gadis Magelang memang luar biasa.
Walau rambut mereka kebanyakan saat itu hanya dikelabang atau model ekor kuda, tapi mereka tetap menawan.
Pita2 yang disematkan membuat kesan dan riang yang meriah.
Itu sebabnya, kalau saya perhatikan, anak2 yang lahir dimasa itu dari gadis2 (ex gadis) Magelang yang demikian elok, menjadi pribadi yang matang bahkan menjulang tinggi dalam kancah Nasional.
Seorang Jaksa Agung misalnya.
Pernah dijabat oleh putra Magelang.
Dalam bidang seni, terdengar nama Kris Biantoro, yang juga pernah tinggal di Boton, adalah jaminan mutu seorang seniman musik Indonesia.
Itu sebabnya,
Bagi anda yang saat ini tinggal di Magelang, jangan tinggalkan Magelang.
Biarkan Magelang terserap dalam tulang-sungsum anda.
Bahkan bau keringat-nya pun sedap dihirup.
Utamanya ketika mereka baru datang setelah bersepeda jauh dari rumah, bau keringat itu bahkan merupakan penyemangat tersendiri bagi kami setiba disekolah.
Tahun 60-an gadis2 Magelang memang belum macam2.
Puteri Solo bahkan kalah luwes.
Hanya karena puteri Solo sering digembar-gemborkan, orang sangka hanya puteri Solo yang cantik.
Padahal dengan gadis Magelang belum ada apa2nya.
Tidak seperti puteri Solo, gadis Magelang kala itu badannya lebih berisi dan lebih trengginas.
Suzana gadis Indo yang tinggal di Boton, adalah contoh bagaimana gadis Magelang bisa menembus Ibukota dan namanya cemerlang diseantero Indonesia.
Itu juga yang menjadi penyebab, begitu banyak taruna2 AMN (AKABRI) yang mempersunting gadis Magelang hingga membawa karir mereka melesat keatas.
Lihat saja Sutiyoso, dan Hendropriyono.
Kehidupan yang santun pada tahun 60-an sedikit banyak juga karena gadis2 Magelang yang ketat memegang aturan kesopanan yang tinggi.
Saat itu tak terdengar perilaku asusila yang terjadi. Kehamilan diluar nikah misalnya.
Semua tertata dengan indah.
Gadis Magelang memang luar biasa.
Walau rambut mereka kebanyakan saat itu hanya dikelabang atau model ekor kuda, tapi mereka tetap menawan.
Pita2 yang disematkan membuat kesan dan riang yang meriah.
Itu sebabnya, kalau saya perhatikan, anak2 yang lahir dimasa itu dari gadis2 (ex gadis) Magelang yang demikian elok, menjadi pribadi yang matang bahkan menjulang tinggi dalam kancah Nasional.
Seorang Jaksa Agung misalnya.
Pernah dijabat oleh putra Magelang.
Dalam bidang seni, terdengar nama Kris Biantoro, yang juga pernah tinggal di Boton, adalah jaminan mutu seorang seniman musik Indonesia.
Itu sebabnya,
Bagi anda yang saat ini tinggal di Magelang, jangan tinggalkan Magelang.
Biarkan Magelang terserap dalam tulang-sungsum anda.
No comments:
Post a Comment