Ikon Puncak Kejayaaan kerajaan Majapahit dan mempersatukan Nusantara.
Wajah Asli Maha Patih Gajah Mada sampai saat ini asih kontroversi. Daalam sejarah pendidikan sekolah, foto yang beredar adalah versi lukisan. Kita tidak mempermasalah wajahnya, yang terpenting adalah kita mengenang perjuangan dia dlam upaya menyatukan nusantara lewat sumpah palapa walau akhirnya belum terwujud karena sudah wafat terlebih dahulu.
Gajah Mada terkenal dengan sumpahnya, yaitu Sumpah Palapa. Sumpah Palapa adalah suatu pernyataan yang dikemukakan pada upacara pengangkatannya menjadi Mahapatih Amangkubhumi Majapahit tahun 1334. Saat itu, Majapahit diperintah oleh Ratu Tribhuwana Tunggadewi.
Isi Sumpah Palapa tersebut ditemukan dalam teks Jawa Pertengahan Pararaton yang berbunyi:
“Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa“.
Arti dari sumpah tersebut yaitu:
“Jika telah menundukkan seluruh Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit, aku (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah aku (baru akan) melepaskan puasa“.
Pada saat sumpah itu diucapkan, banyak yang menertawakan dan meremehkan cita-cita Gajah Mada untuk menyatukan Nusantara.
Adapun arti dari nama-nama tempat yang disebutkan dalam Sumpah Palapa tersebut adalah sebagai berikut:
Gurun: Pulau Lombok;
Seram: Kerajaan Seram, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat;
Tanjung Pura: Kerajaan Tanjungpura, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat;
Haru: Kerajaan Aru, Kabupaten Karo, Sumatra Utara;
Pahang: Pahang, Malaysia;
Dompo: Kerajaan Dompo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat;
Bali: Pulau Bali;
Sunda: Kerajaan Sunda;
Palembang: Palembang atau Sriwijaya;
Tumasik: Singapura.
No comments:
Post a Comment