Buddhisme di Tanah Pasundan
Wilayah Jawa Barat memang sangat sedikit sekali ditemukannya jejak-jejak sejarah bercorak Buddhism. Kebanyakan jejak-jejak sejarah yang dapat ditemukan di wilayah Pasundan adalah peninggalan dari peradaban Hindu, baik yang bercorak Vaishnaya dan shivaisme yang dapat ditemukan mulai dari wilayah Banten sampai dengan perbatasan Cirebon.
Menurut beberapa catatan luar (catatan FaXien) pada abad 4 Masehi di Pulau Jawa masih terdapat sedikit sekali penganut Buddhism namun di wilayah Karawang Jawa Barat ditemukan kompleks sekumpulan candi yang setidaknya berjumlah 40 situs candi dan total 60 gundukan tanah (unur) di mana 51 unur sudah terkonfirmasi terdapat sisa2 bangunan. Dari sekian banyak situs yang ditemukan dan diekskavasi baru 4 yang sudah diperbaiki atau dalam proses perbaikan. Komplek percandian Batujaya dapat dikatakan sebagai kompleks percandian tertua di Indonesia dengan penanggalan tertua berkisar abad 2 Masehi yang dibangun secara bertahap sampai dengan abad 12 Masehi. Berarti candi ini kemungkinan awal dibangun pada era Tarumanagara yang dilanjutkan sampai ke era Pasundan dan menunjukkan walaupun wilayah tanah Pasundan di masa itu mayoritas adalah penganut Hinduisme terdapat toleransi yang sangat baik sehingga dapat membangun pusat ibadat agama Buddha yang sangat besar.
Di situs Batujaya ini selain ditemukan sisa-sisa bangunan, juga ditemukan cukup banyak artefak-artefak bersejarah. Dari sekian banyak artefak-artefak yqng ditemukan, didapati beberapa adalah amulet berukiran Buddha dengan berbagai Mujdra dan didampingi oleh dewa Sakra/Sakka (Indera). Dari amulet2 ini juga didapati penggambaran dari kisah yang terdapat pada sastra Diwyawadana yang merupakan naskah dari aliran Mulasarvastivada atau sering dikenal sebagai Sravakayana yang kelak menjadi salah satu cikal bakal dari aliran Theravada Buddhism.
No comments:
Post a Comment