RADEN TUMENGGUNG WIRAREDJA
Beliau adalah salah satu leluhur Susuhunan Pakubuwana IV Raja Kraton Surakarta, Leluhur KGPAA Mangkunegara II Puro Mangkunegaran, Leluhur Patih Cokronegoro dan Leluhur Bupati Banyumas.
Melalui Raden Tumenggung Wirareja , ucapan Sunan Kalijaga terbukti :
" Ageng Karang Lo juga berkenan untuk mengantar rombongan Ki Ageng Pemanahan hingga sampai hutan Mentaok. Dan secara kebetulan di tepian Kali Opak mereka bertemu dengan Sunan Kalijaga yang sangat terkesan dengan ketulusan dan kebaikan Ki Ageng Karang Lo. Kepada Ki Ageng Pemanahan , Sunan Kalijaga berpesan untuk selalu mengingat kebaikan Ki Ageng Karang Lo serta membalas kebaikannya . Sunan Kalijaga juga berkata bahwa kelak keturunan ketujuh Ki Ageng Karang Lo akan turut menikmati kemewahan keturunan Ki Ageng Pemanahan.
Dan perkataan Sunan Kalijaga terbukti salah satu generasi keturunan Ki Ageng Karanglo mukti menjadi Permaisuri Sunan Pakubuwana III Raja Kraton Surakarta Hadiningrat."
RT Wirareja masih keturunan dari Raden Patah Raja Kraton Demak Bintoro. dengan urutan sbb : Syech Ibrahim Asmara berputra Sunan Ampel, berputri Ratu Mas Panggung ( permaisuri R Patah ), berputra RM Alit, berputra Panembahan Djogorogo, berputra Ki Ageng Ampuhan, berputra Ki Ageng Karanglo, berputra Ki Ageng Tjutjuk Telon, berputra Ki Ageng Tjutjuk Depok, Berputra KiAgeng Tjutjuk Singowongso, berputra Kyai Kertimantjut, berputri Nyai Sutowijaya, berputra Kyai Tumenggung Wiroredjo.
Tumenggung Wiraredja menurunkan:
1. Mas Adjeng Mojosongo
2. Raden Tg Pandji Cokronegoro
3. Kanjeng Ratu Kencana, Permaisuri Sunan PB III
4. Raden Tg Wiryodirdjo, Bupati Ponorogo
5. Raden Tg Pandji Surodilogo, Bupati Gedong Tengen Kraton Surakarta
6. Raden Ngabehi Surodipuro
7. Raden Ayu Surodiningrat, garwa ampil Bupati Ponorogo
8. Raden Tg Prawirodipuro
9. Raden Pandji Djoyolengkoro
10. Raden Ayu Wirodimedjo ing Probolinggo
11. Raden Bagus Bonno
RT Wiraredja adalah orang tua dari Permaisuri Sinuhun PB III yaitu GKR Kencana atau lebih dikenal GKR Beruk.
RT Wiraredja adalah keturunan Ki Ageng Karang Lo. Pada awalnya Beliau adalah seorang penjual arang kayu bakar di daerah Secoyudan barat Kraton Surakarta. Beliau punya kelebihan bisa menembangkan lagu lagu Mocopat. Kelebihan tersebut pada suatu saat menghantarkan Beliau masuk ke Karaton Surakarta untuk menggantikan kawannya yang kebetulan tidak bisa bertugas di Karaton sebagai Penembang. Hingga kemudia Beliau diangkat sebagai Penembang Kraton dengan nama Kyai Jagaswara. Ketika Beliau menjadi Mantri Keparak Kiwo, Beliau mendapat anugrah asma atau nama Mas Tumenggung Wirodjoyo
Selama bertugas di Kraton Kyai Jagaswara mengajak Putri Beliau yang masih kecil yang bernama Rara Handawiyah ikut berlatih sebagai penari Bedaya.
Hingga pada suatu malam ketika para penari bedaya sedang tidur, tiba tiba ada sebuah cahaya yang masuk kedalam tubuh salah satu penari tersebut yaitu Rara Handawiyah dan secara kebetulan hal tersebut diketahui Susuhunan PB III yang baru berjalan di area Karaton. Keesokan harinya Susuhunan PB III memanggil Kyai Jagaswara untuk menjaga putrinya tersebut dan jika kelak sudah cukup usia akan diperistri oleh Susuhunan PB III.
Dan waktu yang ditunggu tiba, Rara Handawiyah berkenan diangkat sebagai Garwa Ampil oleh Susuhunan PB III dan tidak lama kemudian Rara Handawiyah diangkat sebagai Garwa Permaisuri dengan gelar GKR Kencana yang kelak menurunkan :
1.Susuhunan PB IV
2.GKR Alit yang menikah dengan KPH Prabu Mijaya ( Putra KGPAA MN I) dan menurunkan KGPAA MN II
3.GKR Supiyah yang menikah dgn KPH Purbanegara ( putra KGPAA MN I)
4. KGPH Mangkubumi
5. KGPH Buminoto
6. GKR Kudus, Garwa Bupati Kudus.
7. GKR Maduretno
Setelah Putrinya diangkat sebagai Permaisuri, Kyai Jagaswara mendapat anugrah asma gelar R Tg Wiraredja.
Ketika R Tg Wiraredja wafat dimakamkan di Astana Makam Adji yang dipersiapkan khusus untuk makam Orang Tua Permaisuri Susuhunan PB III.
Astana Makam Adji terletak di Pajang Sukoharjo.
Kompleks Astana Makam Adji sekarang menjadi komplek makam keluarga keturunan Kraton Kasunanan Surakarta juga Para Ulama Kraton Surakarta.
KGPAA MANGKUNAGARA II
Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara II adalah penguasa kedua Puro Mangkunegaran Surakarta.
Terlahir dengan nama Raden Mas Sulama. Beliau adalah putra Sulung dari Kangjeng Pangeran Arya Prabumijaya I, putra dari KGPAA Mangkunegara I dari Garwa BRAy Kusuma Patahati, sedangkan ibunya ialah Kanjeng Ratu Alit, putri Sunan Paku Buwana III dan GKR Beruk
Semasa hidupnya KGPAA Mangkunagara II memiliki seorang Garwa Permaisuri dan 25 garwa ampil , Putra KGPAA Mangkunagara II total 69 putra, tetapi yang berusia hingga dewasa 34 adalah sbb :
1. BRAy Natakusuma (Garwa cucu Sunan PBIII)
2. BRAy Hadiwijaya I (Garwa cucu Sunan PB III)
3. KPH Suryanagara
4. KPH Suryadiningrat
5. KPH Suryamijaya I
6. KPH Surya Mataram
7. BRMH Suryadirja II
8. KPH Surya Nataningrat
9. BRAy Wiranagara
10. BRAy Prabumijaya III
11. KPH Surya Mijaya II
12. BRAy Balater , menantu PB IV
13. BRMH Suryadirja III
14. BRMH Surya Hadiwinata
15. BRAy Suwangsa Suryadipura II
16. BRMH Surya Hadipura
17. BRMH Surya Hadikusuma
18. BRAy Suryadipura anem
19. BRAy Kusumadilaga ( garwa bupati Tmg )
20. BRAy Singa Atmaja
21. BRM Surya Manguningrat
22. BRMH Surya Natamijaya
23. BRMH Surya Mangkuwinata I
24. BRAy Djayakusuna ( garwa putra PB IV )
25. BRMH Surya Nataatmaja
26. BRMH Mangkudilaga
27. BRMH Mlayakusuma
28. BRMH Surya Wiryadiningrat
29. BRMH Surya Pakuningrat
30. BRMH Surya Danuwinata
31. BRMH Brajanata
32. RAy Tg Mangkureja
33. BRAy Priyembada ( garwa putra PB IV )
34. BRMH Suryadilaga.
BRAy Natakusuma menurunkan KGPAA Mangkunagara III
BRAy Hadiwijaya I menurunkan KGPAA Mangkunagara IV
Al Fatihah kagem Eyang Leluhur KGPAA Mangkunagara II
Putra RT Wiraredja yang ke lima yaitu Raden Tumenggung Pandji Surodilogo menurunkan putra yaitu Raden Adipati Cokronegoro yang menjadi Pepatih Kraton Surakarta pada masa Sunan Pakubuwana IV, beliau menjabat selama delapan tahun.
Raden Adipati Cokronegoro menurunkan putra yaitu Raden Ngabehi Cakrawedana yang menjadi Ngabehi di Pasir. Raden Ngabehi Cakrawedana kemudian diangkat menjadi Bupati Cilacap dengan gelar Raden Adipati Cakrawedana, beberapa tahun kemudian R.Adp Cakrawedana dipindahkan tugas menjadi Bupati Banyumas.
R.Adp Cakrawedana menurunkan putra yaitu Raden Cokrodisosro kelak menjadi Bupati Banyumas dengan gelar Raden Adipati Cokronegoro I ( Bupati Banyumas th 1832 s/d 1864 )
Raden Adipati Cokronegoro I menikah dengan putri KPH Mangkubumi II ( cucu Sunan PBIII ) menurunkan sbb:
1. R.M.Tg Cokronegoro II, Bupati Banyumas
2. R.M Cokrodirdjo
3. R.Ay Cokrodisuryo
4. R.M Mangkoewinoto
5. R.Ay Sosrodiningrat menikah dg Pangeran Sosrodiningrat Paku Alaman.
6. R Cokro Atmojo
7. R Ngabehi Cokroseputro
8. R Ngabehi Cokrowiredjo
9. R Cokrodiwiryo
10. R.Ay Cokrosaprodjo
RM Mangkoewinoto menurunkan :
1.dr R.M Marwoto Mangkoewinoto
2. R.M Cokromarsadi Mangkoewinoto
3.dr R.M Marsaid Mangkoewinoto
4. R.M Markusen Mangkoewinoto
5. R.M Mawardi Mangkoewinoto
Al Fatihah kagem Eyang RT Wiraredja dan para leluhur lainnya.
Oleh KRT Sajid Jayaningrat ( JSM )
No comments:
Post a Comment