Title: Telaga Ngebel bij Madioen
Author/creator: Gilde, C.J. de.
Shelfmark: KITLV 105943
Subject (topical): Horses
Lakes
Non-Motorized Transport
Roads
Women
Subject (geographic): Indonesia
Jawa Timur
Madiun
Note: Presumably by: Gilde, C.J. de (Den Haag).
121 View walking round Ngebel, [...].
Former shelfmark: 610/11330/2.6.44.
Language: No linguistic content
Country: No place, unknown, or undetermined
Published: [Circa 1900]
Supaya tidak jadi perdebatan
Keresidenan Madiun
wilayah administratif di Hindia Belanda
Keresidenan Madiun (bahasa Belanda: Residentie Madioen) adalah eks-keresidenan di Jawa yang berdiri pada tahun 1830 hingga 1942. Wilayah eks-Keresidenan Madiun mencakup Kabupaten Madiun, Kota Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Ponorogo. Daerah Keresidenan Madiun disebut juga yaitu Mapan Mawi Rogo (Madiun Pacitan Magetan Ngawi Ponorogo) yang merupakan singkatan dari nama wilayah Keresidenan Madiun itu sendiri.
Dalam administrasi kendaraan bermotor, wilayah eks-Keresidenan Madiun diberi kode Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) dengan huruf AE.
Sejarah
Keresidenan Madiun berdiri pada tahun 1830 setelah Madiun ditaklukkan oleh Belanda pada masa Perang Jawa (1825-1830). Wilayah Keresidenan Madiun pada awalnya hanya mencakup Madiun, Magetan, Ngawi, dan Ponorogo. Wilayah Pacitan kemudian digabungkan ke dalam wilayah Keresidenan Madiun pada tahun 1867.[1] Pada tahun 1928, keresidenan ini dimasukkan ke dalam Provinsi Jawa Timur (bahasa Belanda: Oost Java).[2]
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Keresidenan_Madiun
Jadi pada tahun 1900 secara administratif, wilayah telaga ini masih di wilayah keresidenan Madiun. Dan setelah tahun 1928 Keresidenan dimasukkannke dalam Provinsi Jawa Timur dan sepenuhnya telaga tersebut di wilayah Ponorogo bukan madiun
No comments:
Post a Comment